ERA.id - Polri pernah memiliki rekam jejak kejayaan saat berhasil membunuh gembong teroris asal Malaysia, Noordin M Top. Noordin tewas dalam penyerbuan Densus 88 Polri di sebuah rumah, Dusun Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada 17 September 2009.
Dikutip dari Antara, Noordin menjadi teroris yang paling diburu Australia untuk dibawa ke pengadilan. Demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith saat Noordin dilaporkan tewas.
Lebih lanjut, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna menyebut Noordin menjadi buronan berbagai kasus terorisme selama menetap 9 tahun di Indonesia. Bahkan Noordin mengubah penampilannya untuk mengelabui kepolisian.
Nanan menyebut Noordin yang ditemukan tewas dalam penyergapan Densus 88 memiliki jambang dan jenggot yang sangat lebat. Bahkan sketsa wajah Noordin dibuat sebanyak 12 buah. Wajah Noordin dalam penyergapan sangat berbeda dengan gambar yang disebar polisi ke publik.
Kematian Noordin meninggalkan dua anak perempuan berusia tiga tahun dan laki-laki berusia setahun dari hasil pernikahan dengan Arina, warga Cilacap. Noordin juga meninggalkan istri dan anak laki-laki berusia 12 tahun asal Malaysia.
Kepala Pusat Kedokteran dan Kepolisian Mabes Polri Brigjen Pol Edi Saparwoko mengatakan pihaknya mengetes DNA untuk Noordin dengan sampel DNA anak-anaknya tersebut.
"Hasilnya adalah dua anak di Cilacap dan satu anak di Malaysia berasal dari ayah yang sama, yaitu Noordin M Top yang tewas di Solo," kata Edi.
Ahli Forensik dr Mu'nim Idris dan Kriminolog Adrianus Meliala serta kepala RS Polri Brigjen Pol DR M. Aidy Rawas menjadi pihak yang memeriksa jenazah Noordin dan tiga jenazah teroris lainnya.
Saat pemeriksaan, Adrianus mengungkap ada kelainan pada dubur Noordin. Ia yakin sebab kelainan tersebut bukan penyakit bawaan atau kecelakaan. Meski begitu, ia tak memastikan apakah kerusakan tersebut akibat sodomi.
"Di situ kita dapatkan kerusakan di bagian anus," katanya kepada wartawan.