Jokowi: Situasi Terkendali, Masyarakat Tak Usah Khawatir

| 22 May 2019 16:36
Jokowi: Situasi Terkendali, Masyarakat Tak Usah Khawatir
Presiden Jokowi (Foto: Twitter @Jokowi)
Jakarta, era.id - Presiden Joko Widodo memastikan, stabilitas nasional dalam kondisi aman terkendali. Jokowi bicara itu untuk menanggapi adanya kerusuhan setelah aksi demonstrasi penolakan hasil penghitungan suara Pemilu 2019 oleh KPU.

"Saudara sekalian yang saya hormati, situasi masih terkendali. Masyarakat tak perlu khawatir," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

DIa mengajak seluruh masyarakat untuk merajut kembali persatuan, persaudaraan, dan kerukunan. "Karena Indonesia adalah rumah kita bersama," kata Jokowi.

Pemerintah, kata Jokowi, akan bertindak tegas bagi mereka yang menganggu keamanan, proses demokrasi dan persatuan negara yang dicintai ini.

"Kita tak beri ruang untuk perusuh yang akan merusak NKRI. Tidak ada pilihan. TNI dan polri akan menindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," ujar Jokowi.

Kemarin, demonstrasi terjadi di depan gedung Bawaslu dengan tema menolak kecurangan pemilu. Demo dimulai sejak pagi dan berlangsung hingga malam. 

Saat hendak membubarkan diri, kerusuhan pecah. Penyebabnya adalah adanya provokator dengan merusak kawat berduri yang dipasang di gedung Bawaslu. Setelah itu, polisi membubarkan massa. Namun, massa melawan hingga Rabu (22/5) pagi.

Lihat Foto Polisi Penjaga Keamanan Bawaslu yang Menyentuh Kalbu

Dilansir Antara, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, bahwa Polri menangkap lebih dari 20 orang yang diduga pelaku provokator dalam aksi unjuk rasa massa di depan Gedung Bawaslu RI yang kemudian berujung ricuh, Selasa (21/05) malam hingga Rabu dini hari.

Pelaku provokator ini merupakan massa yang berasal dari luar Jakarta. Mereka saat ini ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat untuk dimintai keterangan.

Ilustrasi (Ilham/era.id)

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, hingga Rabu (22/5/2019) pukul 09.00 WIB, ada 200 korban yang dibawa ke sejumlah rumah sakit di Jakarta akibat bentrokan sejak malam tadi di sejumlah titik.

Selain korban luka-luka, enam korban juga dinyatakan meninggal dunia pada aksi penolakan hasil rekapitulasi Pemilu 2019.

"Data per jam 9.00, ada sekitar 200 orang dibawa ke lima rumah sakit di Jakarta, dan enam orang meninggal dunia," kata Anies di Balai Kota Jakarta, seperti dikutip Antara, Rabu (22/5/2019).

Anies mengatakan, para korban akan dilakukan investigasi dan visum guna mengetahui lebih lanjut penyebab dan pengobatannya. Ia menambahkan penanganan korban di rumah sakit akan dibiayai oleh Pemprov DKI Jakarta. 

Rekomendasi