Memburu Provokator 'Sunda Kelapa'

| 23 May 2019 01:30
Memburu Provokator 'Sunda Kelapa'
Penanganan demo di Bawaslu (Irfan/era.id)
Jakarta, era.id - Penangkapan 257 orang dalam kerusuhan di Bawaslu, Selasa (21/5) kemarin, menjadi pintu masuk polisi. Penyidik berhasil mendapat informasi berharga soal siapa dalang kerusuhan.

Namanya --mungkin masih disimpan-- polisi. Namun semua mengerucut pada pertemuan di Sunda Kelapa. Sejumlah demonstran asal Jawa Barat buka suara kepada penyidik Polda Metro Jaya. Ketika tiba di Jakarta, mereka merapat ke kawasan Sunda Kelapa.

Bukan apa-apa, polisi memang mengendus kalau aksi kerusuhan tengah malam tadi bagian dari skenario. Salah satu buktinya adalah sejumlah amplop --lengkap dengan nama penerima-- berisi duit. Ada yang berisi Rp200 ribu, ada juga Rp500 ribu. Uang Rp5 juta yang diyakini sebagai dana operasional demonstran juga berhasil disita polisi.

"Jadi bahwa pelaku ini kita amankan 257 ini ada yang nyuruh. Ada beberapa uang itu. Ini mereka juga men-setting kegiatan. Jadi, bahwa saya jelaskan ada uang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/5/2019) malam.

Kembali ke peristiwa di Sunda Kelapa. Polisi memang tidak mengungkap kapan pertemuan demonstran dengan para aktor intelektual itu terjadi. Namun berawal dari pertemuan itu, rencana penyerangan asrama polisi di Petamburan dimatangkan. Seperti yang kita tahu semua, rencana itu akhirnya benar-benar diwujudkan.

"Ini ada barang buktinya, ada rekamannya. Ini sudah di-setting untuk melakukan penyerangan ke asrama polisi di Petamburan," lanjut Argo yang kala jumpa pers juga memejeng para pelaku kerusuhan.

Bukan cuma si penyuplai dana yang sedang diburu polisi. Tim juga mencari siapa pemasok busur panah dan batu buat para pedemo. Barang-barang itu diletakan di pinggir jalan, sudah tertata rapih untuk digunakan demonstran melempari polisi.

"Kita sedang mencari juga siapa yang menyiapkan barang tersebut," jelas Argo.

Pemerintah, melalui Menko Polhukam Wiranto mengaku sebenarnya sudah tahu dalang kerusuhan di sejumlah titik di Jakarta. Pemerintah yakin, aktor intelektual ini ingin membuat kekacauan nasional.

"Kami sebenarnya sudah mengetahui dalang aksi tersebut dan aparat keamanan akan bertindak tegas," kata mantan Panglima ABRI itu.

Kini tinggal menunggu gerak cepat polisi membongkar kasus ini.

Rekomendasi