Namun, saat melakukan berbagai perjalanan masa libur lebaran itu, perlu diingat agar tidak lupa mengkonsumsi cairan dalam jumlah ideal. Hal itu khususnya bagi anak-anak dan bayi yang ikut dibawa berlibur.
Menurut dokter spesialis anak Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Viramita Kusnandi Rusmil, jadwal cairan yang harus dikonsumsi anak dan bayi selama perjalanan yaitu satu jam sekali.
"Terutama bagi yang membawa keluarga dengan sepeda motor, lebih baik melakukan berisitirahat dahulu barang satu jam saja," kata Viramita Kusnandi Rusmil beberapa waktu lalu melalui telepon, Bandung, Selasa (28/5/2019).
Viramita Kusnandi Rusmil menjelaskan pentingnya asupan cairan bagi keluarga yang berlibur menggunakan sepeda motor, karena moda transportasi pribadi itu akan menguras dengan cepat stamina. Kondisi cuaca juga ikut mendukung kata Viramitha, terhadap kebutuhan tubuh dalam memerlukan cairan.
Dia menyebutkan, hal serupa juga diberlakukan bagi keluarga yang melakukan perjalanan libur Lebaran 2017 dengan menggunakan kendaraan roda empat. Meski tidak terlalu terpapar oleh kondisi cuaca, namun harus tetap diperhatikan sehingga tidak berdampak menjadi penyakit.
"Jangan lupa juga membawa obat-obatan standar seperti penurun panas, diare serta vitamin saat melakukan perjalanan," ujar Viramitha.
Kondisi kesehatan menjadi salah satu prioritas pada saat masa libur Lebaran 2019. Terutama bagi bayi dan anak yang dibawa dalam perjalanan. Pada perjalanan mudik dan balik Lebaran 2019, otoritas pengatur lalu lintas Dinas Perhubungan memperkirakan masih terdapat kemacetan kendaraan. Tak tanggung - tanggung sebanyak 50 kemacetan diperkirakan terdapat di jalur mudik dan balik di Jawa Barat.
Terbanyak berada di kawasan Pantura, akibat adanya aktifitas warga setempat di sebanyak 21 pasar tumpah. Selain itu, penyebab terjadinya kemacetan selain pasar tumpah yaitu adanya empat persimpangan. Kawasan Pantura menjadi salah satu daerah yang akan terjadi kemacetan yang cukup banyak pada masa mudik Lebaran 2019.