"Tadi pagi, kami, sebanyak 16 DPD menghadap Pak Wiranto sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura dalam rangka menyampaikan situasi terkini Partai Hanura, sekaligus kami juga ingin meminta pertimbangan dan saran untuk mencari solusi yang terbaik untuk penyelamatan partai di masa yang akan datang," ujar Ketua DPP Hanura Sumatera Barat, Marlis, di Kantor DPP Hanura, Jalan Raya Mabes Hankam, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (16/1/2018).
Pada pertemuan itu, Wiranto menyarankan kepada DPP Hanura untuk menyelesaikan masalah tersebut berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Dia pun mengenang kembali Hanura di bawah kepemimpinan Wiranto.
"Dulu, Pak Wiranto sebagai pilot Hanura, kami dibawa terbang dengan suasana yang tenang, sehingga kami pun bisa landing dengan selamat di tempat tujuan. Namun, ketika pesawat ini hari ini diganti pilotnya oleh Pak Oesman Sapta Odang, manuver-manuver yang terjadi membuat kami sebagai penopang muntah. Dan kemudian kami selama ini mencoba bertahan, tapi ternyata kemampuan kami untuk bertahan sudah di tak bisa lagi," tambah dia.
Beberapa hari lalu, 27 DPD Hanura menandatangani surat pernyataan mosi tidak percaya kepada Oesman sebagai ketua umum. Penandatanganan tersebut diikuti oleh hampir 418 DPC se-Indonesia. Oesman diminta berhenti karena diduga melakukan pelanggaran terhadap anggaran rumah tangga partai dan prinsip nilai perjuangan Partai Hanura.