Dia juga mengaku sering bekerja hingga larut malam. Tanpa ada jadwal sidang yang padat pun, ia sering begadang biar kerjaannya cepat selesai.
"Kalau kalian tahu, sampai malam aja tuh masih kerja saya. Bukan karena ada sidang, bukan. Prinsipnya, dari pada berkas nginap di meja saya, mending saya nginap di kantor," tutur Anwar di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).
Anwar bilang, kebiasaan begadang dan suka menginap di kantornya ini sudah ia lakukan sejak tahun 1997 sewaktu menjabat sebagai Hakim Agung di Mahkamah Agung.
"Tidak ada sidang saja saya pulang malam. Tanggal 1 Juli saja pegawai pulang (mudik) saya belum," tutur dia sembari tertawa.
Terkait persiapan fisik, Anwar mengatakan tak ada yang perlu ia ubah, pola makannya tetap seperti biasa. Kalau soal kegiatan spiritual, ia biasanya berpuasa sunah dan itu akan ia lakukan nanti saat menghadapi rentetan jadwal sidang perselisihan pemilu.
"Saya sudah bilang semua bergantung sama Allah. Saya biasa salat, Insya Allah puasa juga. Kata Allah, berdoalah kamu niscaya aku berikan. Saya berdoa mudah-mudahan bukan sekadar siapa yang jadi presiden. Yang penting NKRI utuh. Nanti Presiden untuk kita semua, mau 01 dan 02 Presiden kita semua. Tuhannya kan tetap," jelasnya.
Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman (Diah/era.id)
Lebih lanjut, Anwar menegaskan, kesembilan hakim konstitusi yang akan memimpin sidang PHPU nanti akan tetap menjaga independensi sebagai hakim yang menangani gugatan pemilu, baik pilpres maupun pileg.
"Siapapun yang mau intervensi, mungkin ada yang dengan berbagai cara, baik moril dan sebagainya, itu tidak akan ada artinya bagi kami. Kami hanya tunduk pada konstitusi dan hanya takut kepada Allah SWT," tegas dia.