Mereka memilih sebuah warung sederhana di pinggir lapangan yang menjajakan mie ayam. Empat orang memesan mie ayam dan duduk di dalam warung. Sambil menanti jemputan, mereka melahap habis mie beserta minuman kemasan. Tak peduli dengan orang yang lalu lalang. Begitu juga orang-orang sekitar, tak peduli siapa yang ada di dalam warung itu.
Salah satu penumpang yang sedang asyik menyantap mie itu adalah Mardani Maming, mantan Bupati Tanah Bumbu 1,5 periode sejak tahun 2010. Dua bulang berselang setelah pontang-panting mendukung kampanye Jokowi, Mardani mendeklarasikan diri maju untuk bertarung menjadi Ketua Umum HIPMI.
Kalau tak kenal, mungkin publik cuma melihat Maming adalah warga yang biasa. Padahal jejaring bisnisnya ada di mana-mana. Maming juga masih menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum BPP HIPMI dan Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).
Outfit Maming memang jauh dari orang berduit lazimnya. Sehari-hari cuma ditemani kaos oblong polos, Jam G-Shock serta sepatu Converse. Tak masalah duduk ngemper di manapun dan jauh dari kesan formal. Cara memanggil orang pun, Maming terkesan kelewat santun. Meski umurnya jauh lebih tua, Maming tidak canggung memanggil lawan bicaranya dengan sebutan 'bang'.
Salah satu pengurus BPB HIPMI, Gwan punya kesan sendiri dengan Maming ketika bersama-sama keliling Indonesia untuk kampanye Jokowi-Amin. Suatu ketika saat safari kampanye di Kalimantan Selatan, Gwan melihat Maming yang memilih duduk mojok dalam kesendirian. Padahal banyak tokoh-tokoh daerah dan pengusaha muda merapat ke area VVIP untuk bisa bertemu Jokowi.
Foto Istimewa
“Ngapain di sini ketua? Ayo masuk, sudah saya siapkan kursinya” Kata Gwan
"Enggak apa-apa, biar saja yang lain biar bisa puas dengan Presiden," jawab Maming kala itu. Padahal Maming adalah salah satu tokoh di balik kesuksesan acara besar di Kalimantan Selatan pada saat itu.
Kesan lainnya saat Gwan coba mencari materi foto untuk pembuatan video. Gwan mengaku kesulitan untuk mendapatkan foto Maming dalam konteks sebagai seorang pengusaha. Apalagi sampai mendapatkan foto Maming di luar atau di dalam private jet-nya. Beberapa kali minta ke Maming tidak juga dipenuhi, hingga terpaksa Gwan menghubungi asistennya.
"Bapak memang enggak mau dan jarang sekali foto-foto di pesawatnya," kata salah satu asisten Maming menjelaskan ke Gwan.
"Dia (Maming) itu paling tidak suka pamer-pamer kemewahan, apalagi pesawat-pesawat kayak gini," jelas asisten itu lagi.
Di dalam pesawat, Maming memang bukan orang yang neko-neko. Camilan yang paling dia suka diantara banyak pilihan pun cuma sejenis makanan ringan ala anak-anak sekolahan, yaitu Taro.