Menebak Langkah Politik Partai Demokrat

| 11 Jul 2019 21:18
Menebak Langkah Politik Partai Demokrat
Partai Demokrat (era.id)
Jakarta, era.id - Pasca bubarnya Koalisi Indonesia Adil Makmur yang mengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019, langkah-langkah parpol koalisinya pun terpecah-pecah. Salah satunya, Partai Demokrat.

Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini belum secara gamblang mengungkap ke mana arah politiknya. Bahkan, awalnya Demokrat akan mentukan arahnya pada 10 Juni tetapi diundur menjadi 9 September.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Jakarta, Ujang Komarudin mengatakan, bukan tanpa alasan Demokrat mengundur untuk mengungkap langkah politiknya.

“Agar tidak mudah terbaca langkah dan arah politiknya, makanya diundur-undur. Diundur hingga mendekati pelantikan Presiden dan penyusunan menteri di Oktober,” katanya, ketika dihubungi era.id, di Jakarta, Kamis (11/7/2019).

Ujang mengungkap, sikap Demokrat yang masih belum menentukan arah politiknya ini karena untuk meningkatkan nilai jual. Apalagi, kata dia, banyak keuntungan yang akan didapat jika Demokrat bisa bergabung ke kubu pemerintah.

“Sepertinya ingin gabung ke pemerintah. Paling tidak (keuntungannya) memiliki modal politik untuk 2024,” tuturnya:

Politik jangka panjang, kata Ujang, sedang dipersiapkan SBY untuk Demokrat. Apalagi, partai ini sedang mengalami masa-masa sulit. Jadi ingin bangkit kembali.

“Modal finansial dan modal sosial. Agar salah satu kadernya maju jadi capres atau cawapres di 2024,” ucapnya

Seperti diketahui, pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 Demokrat tidak memiliki calon kuat untuk ikut berkontestasi. Karena hal ini, Demokrat memutuskan untuk bergabung mendukung Prabowo-Sandi bersama dengan partai politik lainnya yakni Gerindra, PKS, PAN dan Berkarya.

Menurut Ujang, hal ini juga yang membuat SBY tidak ingin terulang pada pilpres 2024. Karena itu, SBY sedang mempersipkan kader potensial yang dapat dicalonkan. “AHY (calon kuat untuk 2024),” tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi menegaskan, partainya akan segera menentukan arah politik pasca Pilpres 2019 ini. Hanya saja dirinya belum tahu pasti kapan keputusan itu akan diambil, apakah pada saat perayaan ulang tahun Demokrat pada 9 September atau bukan. 

“Dugaan saya, keputusan politik yang akan diambil adalah di ulang tahun Demokrat yaitu di 9 September. Jadi saling mendengar lah ya, dari daerah, masukan dari kawan-kawan daerah seperti apa,” katanya, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/7).

Terkait dengan pertemuan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan DPD seluruh Indonesia, Dede menjelaskan itu hanya pertemuan biasa dan tidak ada agenda politik. Sebab, selama ini, SBY fokus menemani Istrinya, Ani Yudhoyono yang sakit kanker darah.

Menurut Dede, saat ini partainya juga memerlukan masukan dari para DPD. Termasuk soal perolehan suara pileg, pergerakan mesin partai, dan sebagainya.

Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyebut, keputusan bakal berkoalisi dengan kubu pemerintahan atau oposisi ada di tangan Majelis Tinggi Partai. Hinca mengatakan, partainya baru akan membahas langkah politik selanjutnya setelah 10 Juli 2019. Arah politik tersebut, kata dia, akan dibahas dalam rapat majelis tinggi Partai Demokrat.

Rekomendasi