Ridwan Kamil Setuju Lagu Wali Kota Depok di Lampu Merah?

| 17 Jul 2019 15:00
Ridwan Kamil Setuju Lagu Wali Kota Depok di Lampu Merah?
Salah satu sudut jalanan di Margonda (Moksa/era.id)
Bandung, era.id - Ide Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang bakal memasang lagunya di lampu merah masih ramai dibicarakan. Langkah yang lebih banyak menuai kritik dari para pengamat kebijakan ini, sampai juga ke telinga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Kang Emil --begitu dia banyak disapa-- memilih tak mau terlalu mencampuri kebijakan sang wali kota. Dia justru menyerahkan kepada warga Depok, apa mereka menikmati kala mendengar nyanyian lagu Mohammad Idris bertajuk Hati-hati ketika sedang menanti lampu merah.

"Saya kira itu isu lokal. Kalau diterima warga Depok, ya silakan bergembira," kata Emil di Gedung Sate Bandung, Rabu (17/7/2019).

"Tapi jika ada yang tidak berkenan, silakan sampaikan ke wali kotanya. Jadi saya agak membatasi komenter di sisi kebijakan lokal," kata dia.

Buat yang ingin tahu seperti apa lagunya, kamu bisa langsung mampir ke akun YouTube milik Dinas Perhubungan Kota Depok. Lagu bertajuk 'Hati-hati' ciptaan Koko Thole ini dinyanyikan Mohammad Idris. Liriknya terasa begitu --teramat-- sederhana. Menjelaskan apa maksud setiap warna dari lampu lalu lintas. 

Salah satu penggalan liriknya juga menjelaskan tata cara yang baik bagi warga saat menyeberang jalan. Rencananya lagu ini akan bisa didengar para pengendara di Margonda dan Juanda. 

Hati-hati di jalanan, jangan ugal-ugalan

Bila Naik Kendaraan, jangan kebut-kebutan 

Jangan sampai orang bilang engkau penganggu jalan. 

Seperti orang bingung tak tahu peraturan. 

Reff : 

Lampu Merah kita berhenti

Lampu Kuning Hati-hati. 

Lampu Hijau, jalan lagi. 

Ambil Jalur sebelah kiri.

Kalau nyebarang hati-hati 

Tengok kanan, tengkok kiri 

Rambu-rambu ditaati, Agar tidak salah lagi. 

Lampu merah kita berhenti, Lampu kuning hati-hati, lampu hijau jalan lagi.

Ambil jalur sebelah kiri, kalau nyebrang hati-hati, tengok kanan tengok kiri. Rambu-rambu diaati. Agar tidak salah lagi

Rencana ini sudah disindir pengamat tata kota dan lingkungan, Yayat Supriatna. Yayat mempertanyakan niatan Mohammad Idris yang sampai rela menyanyikan lagu demi bisa menyelamatkan warga Kota Depok dari kondisi stres di jalan raya karena kemacetan. Tegas Yayat bilang kalau lagu itu bukan solusi jitu.

Ketimbang memasang lagu, Yayat menyebut Pemerintah Kota Depok bisa lebih memperhatikan sarana dan prasarana yang ada untuk memecahkan masalah kemacetan. Salah satunya dengan memperbanyak jalur pedestrian atau pejalan kaki dan memperhatikan angkutan umum di wilayahnya. 

"Apa sih maksudnya, tujuannya apa? Ingin membuat stres berkurang? Pertanyaannya, stres itu bukan disebabkan karena satu faktor, ada banyak faktor lain," kata Yayat kepada era.id.

 

Rekomendasi