Mencari Tahu Efek Psikologis dari Lagu di Lampu Merah Depok

| 17 Jul 2019 21:11
Mencari Tahu Efek Psikologis dari Lagu di Lampu Merah Depok
Salah satu persimpangan lampu merah di Depok yang macet. (Moksa/era.id)
Jakarta, era.id - Ide Wali Kota Depok Mohammad Idris yang bakal memutar lagunya di lampu merah masih ramai dibicarakan. Dengan memutar lagu ini, Idris ingin mengurangi tingkat stres pengendara akibat kemacetan parah di kota belimbing ini. 

Memang, seberapa besar pengaruh pengurangan stres yang diciptakan dari pemutaran lagu di lampu merah dari kacamata psikologis? 

Psikolog dari Universitas Indonesia, Rose Mini Agoes Salim memandang bahwa musik bisa menjadi salah satu metode untuk mengurangi stres. Mendengar lagu bisa membuat suasana pikiran yang tadinya kusut jadi agak terhibur.

Cuma, kata Rose, kalau lagunya hanya satu dan itu-itu saja, lama-lama pendengar jadi terbiasa dan akan bosan juga.

"Kemacetan kan bisa jadi salah satu trigger atau pencetus stres, mendengar lagu bisa membantu mengurangi stres. Kalau dikasih lagu mungkin bisa sedikit suasana agak berbeda tapi belum tentu stresnya akan hilang. Tapi, untuk lebih membantu, mungkin lagunya bisa diganti-ganti," kata Rose saat dihubungi era.id, Rabu (17/7/2019).

Sependapat, Psikolog Zoya Amirin menempatkan pendengaran lagu berada pada urutan kedua untuk mengurangi stres seseorang. Urutan pertama lewat indra penciuman yang bisa diatasi dari bau-bauan relaksasi seperti yang diterapkan di tempat-tempat spa. 

Tapi, kalau aroma relaksasi kayaknya enggak efektif ditempatkan di ruang terbuka seperti lampu merah jalan raya. Makanya, pendengaran lagu masih menjadi pemicu pengurangan stres terbaik dibanding indra lain seperti penciuman, penglihatan, perasa, dan pengecapan. 

"Jadi, mendengarkan musik bisa mempengaruhi otak kita, salah satunya adalah otak emosi kita," jelas Zoya. 

"Tapi tergantung musiknya juga, ada yang bikin semangat ada juga yang bikin jadi depresi," tambah dia. 

Kata Zoya, jenis lagu yang dipilih oleh Wali Kota Depok sih sudah lumayan. Tapi, Pemkot Depok juga mesti memperhatikan suasana dan waktu pemutaran lagunya. 

Kalau lagu berirama semangat sih cocok untuk disetel pada pagi hari sebagai pengawal aktivitas. Tapi, coba bayangkan, kalau lagi siang bolong atau di jam-jam pulang kerja dikasih lagu yang heboh, bikin pusing juga. 

Kalau pengendara sudah lelah, kata Zoya, lebih baik didengarkan lagu yang easy listening agar mood-nya kembali bagus.

"Idenya udah bagus, tapi pendekatannya masih kurang efektif. Pemilihan lagu itu penting. Pilih lagu yang tepat di momen-momen tertentu. Enggak bisa dipukul rata gitu," tutur dia. 

Buat yang ingin tahu seperti apa lagunya, kamu bisa langsung mampir ke akun YouTube milik Dinas Perhubungan Kota Depok. Lagu berjudul Hati-Hati ciptaan Koko Thole ini dinyanyikan Mohammad Idris. Liriknya terasa begitu --teramat-- sederhana. Menjelaskan apa maksud setiap warna dari lampu lalu lintas. 

Kami akan berikan lirik lagu Hati-hati sebelum Anda mendengar lagunya langsung. Rencananya lagu ini akan bisa didengar para pengendara di Margonda dan Juanda. 

Hati-hati di jalanan, jangan ugal-ugalan

Bila Naik Kendaraan, jangan kebut-kebutan 

Jangan sampai orang bilang engkau penganggu jalan. 

Seperti orang bingung tak tahu peraturan. 

Reff : 

Lampu Merah kita berhenti

Lampu Kuning Hati-hati. 

Lampu Hijau, jalan lagi. 

Ambil Jalur sebelah kiri.

Kalau nyebarang hati-hati 

Tengok kanan, tengkok kiri 

Rambu-rambu ditaati, Agar tidak salah lagi. 

Lampu merah kita berhenti, Lampu kuning hati-hati, lampu hijau jalan lagi.

Ambil jalur sebelah kiri, kalau nyebrang hati-hati, tengok kanan tengok kiri. Rambu-rambu diaati. Agar tidak salah lagi.

Rekomendasi