Tim Editor
Mereka dipanggil Avenger. Dibentuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Daerah Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2017 lalu. Pembentukan relawan ini, kata Ketua Avenger Rescue & Disaster Care Unit, Yana Mulyana untuk memberikan sosialiasasi terhadap gempa yang terjadi.
Salah satunya pada saat ini, Yana dan kawan-kawan melakukan sosialisasi kepada warga seperti apa yang harus dilakukan jika menghadapi gempa sampai memberika pertolongan saat terjadi gempa.
"Kami menamai Avenger, karena anggota kami benar-benar siap membantu masyarakat jika terjadi gempa layaknya superhero yang kuat menolong manusia saat bencana melanda,"jelas Yana kepada era.id, Selasa(7/8).
Kondisi Gunung Tangkuban Parahu saat ini (dok. BNPB)
Saat ini, para relawan Avenger ikut memantau perkembangan status gunung. Bagi Yana, jika nanti status mengalami peningkatan, warga harus sudah siap menghadapi dampak dari letusan kemudian mampu melakukan tahapan-tahapan yang sudah disosialisasikan seperti mulai membuat tenda-tenda pengungsian walau masih berada di status waspada, kemudian bisa membantu warga lain agar semua bisa selamat dari gempa.
"Kami sudah melakukan sosialisasi kepada warga desa, terutama desa-desa disekitar gunung seperti Desa Cikahuripan, Cikole, Jayagiri dan desa-desa lainnya,"ulas Yana.
Di hari keenam, para relawan masih memantau perkembangan status gunung. Berjumlah 15 anggota yang berbagi tugas relawan Avenger tetap standby melakukan pantau aktivitas gunung bersama Badan Geologi.
"Bagi kami status waspada Tangkuban perahu, bisa memengaruhi Sesar Lembang, apalagi jika status mengalami peningkatan, hal tersebut tentu tidak bisa dianggap sepele,"ujarnya.
