Upaya PLTU Celukan Bawang Agar Bali Tetap Menyala

| 17 Aug 2019 12:30
Upaya PLTU Celukan Bawang Agar Bali Tetap Menyala
Foto bersama direksi General Energi Bali (GEB) di Upacara HUT Kemerdekaan ke 74 Indonesia di PLTU Celukan Bawang
Bali, era.id - Sudah beberapa tahun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang menyuplai pasokan listrik bagi masyarakat di Pulau Bali. Selama itu juga General Energi Bali (GEB) terus berupaya agar pasokan listrik Jawa-Bali tetap terjaga.

Kejadian padamnya listrik secara massal di Jakarta dan sebagian Jawa Barat, beberapa waktu lalu turut menarik perhatian GEB. Direktur Teknik GEB di PLTU Celukan Bawang, Agus Darmadi memastikan kalau kejadian serupa tak akan terjadi di Bali.

"Kejadian padamnya listrik massal di Jakarta dan sebagian Jawa itu tidak akan berdampak pada pasokan listrik di Bali," kata Agus kepada era.id, saat ditemui usai upacara peringatan HUT ke-74 RI di PLTU Celukan Bawang, Buleleng, Bali, Sabtu (17/8/2019).

Agus mengakui bahwa PLTU Celukan Bawang juga ikut menyuplai energi listrik untuk jaringan Jawa-Bali. Namun, dengan sistem proteksi yang alat pendukung yang memadai, gangguan listrik yang terjadi pada Minggu (4/8) lalu tak akan berdampak bagi masyarakat di Bali.

"Memang PLTU Celukan Bawang ikut menyuplai sistem kelistrikan Jawa-Bali. Tapi tanggung jawab sepenuhnya ada di PLN, kami di sini hanya bisa terus bahu membahu agar pasokan energi listrik Jawa-Bali tetap terjaga," jelasnya.

Dalam peringatan HUT Kemerdekaan ke 74 Indonesia ini, dirinya juga berharap agar pemerintah dapat ikut bekerjasama dalam meningkatkan mutu tenaga kerja lokal, sehingga bisa bersaing dengan tenaga kerja asing. Hal itu juga senada dengan tema perayaan HUT Kemerdekaan tahun ini yang mengangkat tema 'SDM Unggul, Indonesia Maju. 

Diakuinya PLTU Celukan Bawang masih bekerjasama dengan perusahaan asing seperti China dalam mengelola dan membuat mesin pembangkit tenaga listrik di Bali. Apalagi baru empat tahun kontrak kerjasama Indonesia dan China di PLTU Celukan Bawang terlaksana.

"Setahap demi setahap dalam 30 tahun kontrak kerja, kita berkomitmen agar teknisi dan pekerja lokal terus meningkat. Apalagi porsi saat ini sudah 50:50 persen teknisi dan pekerja asing yang masih bekerja di PLTU Celukan Bawang," jelasnya.

"Kita terus bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk transfer ilmu secara bertahap, agar pekerja lokal bisa ikut menjalankan PLTU ini dikemudian hari," sambungnya.

Empat tahun lalu, tepatnya pada 25 September 2015, Bali mendapat sumber energi listrik baru. Kala itu, PLTU Celukan Bawang yang dibangun GEB memulai operasi komersialnya, sesuai dengan kesepakatan Power Purchase Agreement (PPA) yang ditandatangani bersama pemerintah Indonesia dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada 2007.

Sejak memulai operasi hingga hari ini, PLTU Celukan Bawang berhasil memasok sekitar 43 persen kebutuhan listrik di Pulau Bali. Tak cuma Bali, produksi listrik PLTU Celukan Bawang yang disalurkan lewat sistem interkoneksi Jawa-Bali melalui saluran transmisi 150 kilovolt juga berhasil memenuhi kebutuhan listrik sebagian masyarakat di Pulau Jawa.

 

Rekomendasi