Menebak Langkah Anies Mengirim Petugas Bantuan Karhutla ke Riau

| 18 Sep 2019 15:50
Menebak Langkah Anies Mengirim Petugas Bantuan Karhutla ke Riau
Dampak kebakaran hutan di Riau (Foto: setkab.go.id)
Jakarta, era.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengirim 65 petugas gabungan untuk membantu menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau,  kemarin.

Namun, petugas ini ditolak kehadirannya di sana. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger menyatakan, belum membutuhkan tenaga dari pihak lain. Sebab, Satgas Riau yang berjumlah 5.800 orang masih mampu bekerja maksimal. 

Anies lalu merespons penolakan ini. Dia bilang, penempatan petugas dari DKI Jakarta ke Riau bukan atas kehendaknya melainkan BNPB.

"Kami ngirim-nya enggak ke sana (Riau), ngirim-nya ke pemerintah pusat (BNPB dan Kemendagri). Nantinya, pemerintah pusat yang ngirim ke sana. Jadi, memang koordinasinya dengan Kemendagri dan BNPB," kata Anies di kawasan Jakarta Utara, Rabu (18/9/2019).

Dia menambahkan, alasan penolakan petugasnya di Riau karena masalah penanganan api di sana telah selesai. Kini, petugas dari Pemprov DKI Jakarta ini dikirim untuk penanganan karhutla di Kalimantan Tengah. 

"Jadi, kami senang dan bersyukur kalau ternyata Riau sudah bebas asap. Memang tujuan kita adalah membantu memadamkan api dan mengendalikan dampak-dampak daripada asap," kata Anies. 

Petugas yang dikirim Anies terdiri dari, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan sebanyak 25 orang, Dinas Kesehatan sebanyak 10 orang yang akan membuat dua posko dan BPBD sebanyak 5 orang, Dinas Sosial sebanyak 10 orang, tim relawan Jakarta sebanyak 10 orang, serta tim pendukung sebanyak 5 orang.

 

Dari kasus ini, pengamat politik dari Lembaga Analisis Politik Indonesia Maksimus Ramses menganggap ada nilai politik yang dimanfaatkan Anies. Tujuannya untuk memunculkan opini Anies peduli dengan masalah kemanusian, dalam hal ini kasus karhutla.

"Efek dari pemberitaan itu, masyarakat mendapat informasi secara luas bahwa dia mengirim tim ke Riau untuk menyelesaikan persoalan di sana. Jadi bahan pembicaraan, lalu muncul opini yang berkembang bahwa Anies melibatkan diri dalam masalah kemanusiaan," kata Maksimus kepada era.id.

Tapi sayang, karena penolakan 65 petugas di Riau ini, terlihat bahwa yang penting Anies sudah mengirim petugas, masalah koordinasi lokasi penempatan bantuan dengan satuan petugas setempat bisa belakangan. 

"Harusnya dia kan melakukan koordinasi dulu dengan BPBD setempat sebelum dia mengirim tim ke sana. Dia harusnya nanya dulu, diperlukan enggak ngirim tim, nanti mereka akan bekerja seperti apa," jelas Maksimus. 

"Kalau begini, seolah-olah dia ingin mencari muka untuk mendapatkan simpati masyarakat Indonesia," tambah dia.

Dihubungi terpisah, Pengamat Politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno mengatakan, upaya Anies mengirimkan petugasnya ke Riau harus dinilai positif. Namun, dia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta harusnya melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar upaya tersebut tersalurkan dengan baik.

"Niat membantu itu sudah baik. Tapi perlu dikoordinasikan dengan pemda setempat," kata Adi.

Dalam penjelasan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kendala pemadaman karhutla di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatera karena hujan tak kunjung turun. Selain itu, fenomena alam el nino lemah juga menyebabkan kemarau panjang, sehingga curah hujan sedikit dan api sulit dipadamkan. 

Hingga hari ini, BNPB mencatat masih ada 2.719 titik panas, dan 328.724 hektare luas lahan yang terbakar, tersebar di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. 

 

Rekomendasi