Yang Terjadi 24 Jam Usai Pernyataan Jokowi soal Menjaga Demokrasi

| 27 Sep 2019 15:37
Yang Terjadi 24 Jam Usai Pernyataan Jokowi soal Menjaga Demokrasi
Presiden Jokowi (era.id)
Jakarta, era.id- Presiden Joko widodo dengan lantang menegaskan komitmennya tentang kehidupan demokrasi. Ia berjanji akan selalu menjaga kebebasan pers, kebebasan menyampaikan pendapat, dan berserikat. Namun apa yang terjadi 24 jam setelah pernyataan Jokowi itu?

"Saya ingin menegaskan kembali komitmen saya pada kehidupan demokrasi di Indonesia, bahwa kebebasan pers, kebebasan menyampaikan pendapat adalah pilar demokrasi yang harus terus kita jaga dan kita pertahankan," tegas Jokowi saat menemui tokoh nasional di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.

"Jangan sampai Bapak Ibu sekalian ada yang meragukan komitmen saya mengenai ini," sambungnya.

Namun apa yang terjadi setelah Jokowi menyampaikan hal tersebut? Beberapa jam setelahnya, seorang mahasiswa Universitas Haluoleo, kendari malah tewas tertembak saat demo di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara.

Menyusul kemudian penangkapan aktivis Dandhy Laksono karena UU ITE saat tengah malam, dan Ananda Badudu yang dijemput polisi terkait dugaan aliran dana terhadap mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI pada 24 September 2019. Yang terakhir, seorang mahasiswa Halu Oleo yang kritis akhirnya tewas akibat luka di kepalanya pada pagi hari tadi.

Hari ini, Jokowi berkomentar soal sikap represif aparat kepolisian dalam menindak aksi unjuk rasa di berbagai daerah sepekan ini. Presiden mengaku selalu mengingatkan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian agar tak mengambil langkah represif menghadapi demonstran.

"Saya juga sudah sejak awal kemarin, saya ulangi lagi kepada Kapolri juga agar jajarannya tidak bertindak represif dan saya perintahkan juga agar menginvestigasi seluruh jajarannya," ujar Jokowi usai salat Jumat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Tags : jokowi
Rekomendasi