Tim Editor
"Saya berharap di Komisi X, karena kornya di situ Kebudayaan, pendidikan, olahraga. Tapi kalau ditempatkan di tempat lain ya siap," kata Rano di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2019).
Rano menyebut bahwa dirinya telah mempersiapkan diri untuk dilantik hari ini. Termasuk mengikuti Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dan MPR untuk pemantapannya bekerja sebagai anggota dewan di DPR.
Sebagai anggota dewan yang baru dilantik, pria berprofesi sebagai aktor itu menyampaikan pandangannya terhadap sejumlah RUU yang mendapat penolakan publik. Rano sepakat jika pengesahan sejumlah RUU bermasalah itu sebaiknya ditunda.
"Memang sebaiknya ditunda. Kita ini kan wakil rakyat, walaupun kita ada di dapil masing-masing. Tapi secara general kan mereka minta ditunda. Ada yang minta dibatalkan. Sekarang DPR juga sudah menunda. Nanti tinggal kita bahas lagi apakah ini RUU ini disahkan atau ditunda ini kita lihat mekanisme. Karena ini keputusan bersama," pungkasnya.
Pria kelahiran 8 Oktober 1960 ini bukanlah orang baru dalam dunia politik. Ia pernah menjabat Wakil Gubernur Banten periode 2012-2014. Kemudian ia menjabat Plt Gubernur Banten setelah menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang dinonaktifkan terkait kasus suap pilkada di MK.
Rano Karno juga sempat maju sebagai calon Gubernur Banten bersama Embay Mulya pada Pilkada Banten 2017. Hingga akhirnya, Rano lolos menjadi anggota DPR untuk lima tahun mendatang berkat dukungan 274.294 suara, lewat daerah pemilihan (Dapil) Banten III pada Pemilu 2019.
Rano bersama 574 anggota DPR lainnya resmi menjabat anggota dewan mulai hari ini. Di antara anggota dewan yang dilantik, tercatat sebanyak 14 nama berasal dari kalangan selebriti.
