Tim Editor
"Saya diundang Pak JK untuk berjumat di sini, diperkenalkan stafnya semua, personel-personel di Wapres, deputi-deputi dan semua jajarannya, dan diajak makan siang," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2019).
Usai berkeliling di komplek Istana Wapres, keduanya sempat diskusi mengenai tugas-tugas yang akan diemban Ma'ruf setelah dilantik pada 20 Oktober mendatang. Mulai dari masalah koordinasi kebencanaan soal Sulawesi Tengah, dan banyak masalah lain seperti pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
"Ada beberapa masalah yang harus dilanjutkan. Take over dari beliau ke saya," imbuh Ma'ruf.
Ma'ruf juga masih merahasiakan soal susunan nama-nama kabinet yang akan mereka pimpin di periode 2019-2024. Hanya saja, dia telah memberikan sejumlah saran dan masukan kepada Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Sebab menurut Ma'ruf Amin, penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif dari presiden. Untuk itu dirinya tidak akan berkomentar lebih jauh mengenai nama maupun kriteria yang akan menjadi menteri sebelum diumumkan oleh Presiden Jokowi.
"Itu nanti saya sampaikan ke Presiden. Jangan ke publik," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Hal senada juga disampaikan JK, yang berkaca dari pengalamannya presiden dan wakil presiden terpilih bekerja sama dalam menyusun kabinet menteri. "Tentu sama dengan (JK) dulu, kita rapat bersama, memberikan saran, tapi akhirnya presiden yang memutuskan," ungkap JK.
Dua minggu jelang pelantikannya, Jokowi masih belum memberi gambaran terkait susunan kabinet yang akan bekerja bersamanya dan Ma'ruf Amin. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, kabinetnya nanti akan terdiri dari 55 persen kalangan profesional dan sisanya merupakan usulan dari partai politik.
Tak hanya itu, Jokowi menyebut sejumlah anak muda juga bakal mengisi jabatan dalam kabinetnya tersebut. Hingga saat ini, sejumlah nama telah digadang-gadang bakal menjadi menteri menjelang pelantikan Presiden-Wakil Presiden terpilih hasil Pemilihan Umum 2019, seperti Soetrisno Bachir, Budiman Sudjatmiko, hingga Mahfud MD.
