Paparan Gawai Ancam Kesehatan Mata Anak

| 15 Oct 2019 13:34
Paparan Gawai Ancam Kesehatan Mata Anak
Plh. Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (Arie/era.id)
Bandung, era.id - Kesehatan mata anak dalam usia belajar dianggap penting untuk dijaga. Pasalnya teknologi modern seperti komputer dan gawai (gadget) dapat menjadi ancaman bagi penglihatan anak-anak bila tidak diawasi.

Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghimbau para orang tua agar berperan aktif menjaga kesehatan mata anak. Hal itu disampaikan Uu saat menghadiri puncak peringatan Hari Penglihatan Sedunia Nasional Tahun 2019 'Vision First' dan tema nasional 'Mata Sehat, SDM Unggul'.

“Dengan adanya teknologi seperti televisi, handphone, dan lainnya termasuk komputer, layar-layar seperti itu menurut info kesehatan yang kami terima kalau terlalu diforsir akan merusak, terutama kepada anak-anak,” ujar Uu di Kantor Gubernur Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Bandung, Selasa (15/10/2019).

Menurutnya peran aktif orang tua diperlukan untuk membatasi penggunaan gawai pada anak. Uu menyarankan orangtua harus berani mengambil langkah tegas demi kebaikan kesehatan anak-anaknya.

Hal itu dilakukan agar tidak membiarkan anak terpapar sinar layar gawai terlalu lama. Maksimal penggunaan gawai oleh anak sebut Uu, tidak lebih dari setengah jam.

“Kalau bisa dalam waktu sehari 30 menit lah, ambil saja, simpan di lemari, kunci. Biar mereka melakukan aktivitas lain daripada membahayakan di masa yang akan datang,” ujar Uu.

Pada puncak peringatan Hari Penglihatan Sedunia Nasional Tahun 2019, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyerahkan bantuan berupa 500 kacamata gratis untuk anak-anak sekolah yang hadir di acara ini.

Penerima batuan kaca mata ini tida hanya untuk anak yang terpapar gawai, namun ada pula dkibatkan kerusakan dari keturunan atau dari pengaruh lingkungan yang berakibat kesehatan mata terganggu. 

ilustrasi memainkan ponsel saat keadaan gelap (KristopherK/pixabay)

Main ponsel gelap-gelapan bisa menyebabkan kebutaan

Selain berbahaya untuk anak-anak, penggunaan gawai dalam kondisi minim cahaya atau gelap-gelapan juga berpotensi merusak indera penglihatan orang dewasa. Ilmuan dari University of Toledo menjelaskan bahwa sering menggunakan ponsel saat gelap-gelapan bisa membuat retina mata rusak.

Dalam spektrum cahaya ponsel, blue-light memiliki panjang gelombang yang lebih pendek yang mana membawa lebih banyak energi dari cahaya merah, kuning, atau hijau. Terlalu banyak eksposure bisa memancing reaksi berbahaya yang merusak sel fotoreseptor sensor cahaya di retina mata dan menurunkan kemampuan penglihatan.

"Tidak ada aktivitas yang terpicu dari cahaya hijau, kuning, atau merah," yang menandakan bahwa 'retinal-generated toxicity' hanya disebabkan oleh cahaya biru.

Molekul lain di retina biasanya bertindak sebagai antioksidan untuk mencegah sel mata mati. Tetapi seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh mereka akan berjuang untuk menjaga sel-sel tetap sehat.

Satu hal yang dicatat para peneliti orang harus berhati-hati menggunakan perangkat elektronik mereka dalam kondisi gelap-gelapan. Melakukannya dapat memfokuskan cahaya biru langsung ke mata.

"Itu benar-benar dapat mengintensifkan cahaya yang dipancarkan dari perangkat menjadi berlipat-lipat ganda," ujar Karunarathne kepada Popular Science.

 

Rekomendasi