"Saya baru saja menghadap Bapak Presiden RI, yang baru kemarin dilantik. Saya bersama Edhy Prabowo kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau," kata Prabowo setelah bertemu Jokowi di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Selama hampir 30 menit, Prabowo dan Edhy berdiskusi dengan Jokowi. Prabowo sempat yang menjadi rival dua kali di Pilpres itu sudah mengisyaratkan siap membantu Jokowi dalam bidang Pertahanan.
"Saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra, apabila diminta kami siap, dan kami sudah sanggupi untuk membantu. Saya diminta membantu beliau di bidang pertahanan," kata Prabowo.
"Beberapa pengarahan sudah disampaikan, dan saya akan bekerja sekeras mungkin agar mencapai sasaran serta harapan yang ditentukan, saya kira demikian," tambah Prabowo.
Prabowo meminta awak media untuk bersabar mengenai jabatan yang akan dipegang Prabowo. Ia meminta agar menunggu keputusan resmi Presiden Jokowi.
"Presiden yang akan umumkan. Tepatnya di mana beliau sendiri yang akan sampaikan pada hari Rabu besok," imbuhnya.
Sebelumnya, Waketum Gerindra Fadli Zon belum mengetahui kepastian soal kabar Prabowo akan menjadi menteri pertahanan dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Fadli mengatakan, penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
Oleh sebab itu, Partai Gerindra akan menyerahkan sepenuhnya soal kabinet ke tangan Jokowi. Di sisi lain, kata Fadli, Partai Gerindra telah memberikan mandat kepada Prabowo untuk menentukan arah politiknya.
"Kita lihat nanti semuanya, dari sisi Gerindra kita sudah serahkan kepada Pak Prabowo untuk mengambil sikap baik itu berkoalisi atau berada di luar pemerintah," kata Fadli saat pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin di MPR, Minggu (20/10).