Sertijab Mendagri, Langkah Pertama Tito Karnavian Selesaikan e-KTP

| 23 Oct 2019 15:24
Sertijab Mendagri, Langkah Pertama Tito Karnavian Selesaikan e-KTP
Serah terima jabatan Tito Karnavian Mendagri (Rizky/era.id)
Jakarta, era.id - Tongkat kepemimpinan Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) telah berpindah dari Tjahjo Kumolo kepada Jenderal Pol.(Purn) Tito Karnavian. Setelah resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo, keduanya melakukan serah terima jabatan di kantor Kemendagri.

Dalam acara serah terima jabatan itu juga dihadiri seluruh eselon di lingkungan Kemendagri dan sejumlah pejabat Polri. Satu di antara nama-nama pejabat Polri yang hadir adalah Plt Kapolri Komjen Ari Dono dan Kabareskrim Komjen Idham Azis.

Usai acara, Tito menyebut fokus pertamanya sebagai mendagri adalah menyelesaikan permasalahan e-KTP yang telah berjalan  sekitar sembilan tahun lalu atau sejak 2010. "(Masalah e-KTP) Ya itu salah satu point yang disebut pak Presiden," ungkap Tito di Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Tito menegaskan, akan meneruskan program yang sudah dikerjakan oleh Mendagri sebelumnya Tjahjo Kumolo. Dia juga bakal membuat format yang tepat di kementerian.

"Ada beberapa yang beliau (Presiden Jokowi) sampaikan di antaranya penyederhanaan masalah tadi mendukung investasi, kedua birokrasi reformasi, kemudian merubah kultur pemerintahan tingkat pusat maupun daerah agar lebih bersifat melayani bukan kultur feodalistik itu yang ditekan oleh beliau," jelas Tito.

 

Selain itu, Tito juga menyinggung soal investasi dalam negeri yang nantinya akan bersinggungan dengan tugasnya. Sehingga, dia menyebut telah berkoordinasi dengan pihak terkait agar tak terjadi kesalahan birokrasi yang dapat mempersulit masuknya investasi ke Indonesia. 

"Itu menyangkut masalah perizinan terutama. Jagan sampai nanti ke pusat A berbicara kemudian di daerah kebijakannya lain lagi. Kemudian di tingkat 1 lain, di tingkat 2 kain lagi. Itulah fungsi daripada kemendagri menyesuaikan kebijakan pusat dan daerah dengan spirit utamanya adalah mmpermudah iklim investasi," papar Tito.

Rekomendasi