Mahasiswa UHO Mencari Keadilan untuk Randi dan Yusuf di Jakarta

| 28 Oct 2019 17:47
Mahasiswa UHO Mencari Keadilan untuk Randi dan Yusuf di Jakarta
Para mahasiswa Universitas Halu Oleo beraksi di Jakarta. (Era.id/Diah)
Jakarta, era.id - Ini hari kesembilan di Jakarta bagi sepuluh mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO). Pekan lalu, mereka datang ke Jakarta dengan membawa niat mencari titik terang pengungkapan kasus penembakan rekan sesama almamaternya, Randi (21) dan Muh Yusuf Kardawi (19).

Bermodalkan sedikit ongkos transportasi dan tumpangan tempat tinggal di kawasan Blok M, Jakarta selatan, pengurus BEM UHO, Ardan Saidmuna, serta sembilan rekan mahasiswa lain, menanti kepastian penyelesaian kasus yang menimpa temannya dari Mabes Polri.

Di markas pusat kepolisian itu, Ardan bilang, Ia sempat bertemu langsung dengan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Idham Azis. Kepada mereka, Idham hanya menyatakan polisi berkomitmen menyelesaikan kasus ini.

"Tapi, yang kami minta itu kepastian, sampai kapan kasus ini akan segera terselesaikan. Sampai saat ini uji balistik saja tidak ada titik terangnya," kata Ardan saat ditemui di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2019).

Peristiwa penembakan terhadap dua rekannya terjadi pada Aksi demonstrasi penolakan Rancangan Undang-Undang KUHP dan Revisi Undang-undang KPK di Kendari, Sulawesi Tengah pada 26 September 2019. Dua menjadi korban tewas. Himawan Randi, tewas dengan luka tembak di dada, sementara Muhammad Yusuf Qardawi, tewas terkena benda tumpul di kepala.

Polisi sudah membentuk tim investigasi gabungan Mabes Polri dan Polda Sulawesi Tenggara. Proses pencarian pelaku kekerasan terhadap Randi dan Yusuf sudah berjalan. Polisi sudah memeriksa banyak saksi, bahkan melakukan uji proyektil ke Belanda dan Australia.

Baca Juga : Enam Anggota Polres Kendari 'Dibebastugaskan' terkait Penembakan Mahasiswa

Tapi sampai saat ini, rekan-rekan Randi dan Yusuf di Universitas Halu Oleo masih belum puas. Mabes Polri belum memberikan kepastian waktu penyelesaian kasus tersebut.

"Dari situ kami sangat menimbulkan rasa tidak percaya diri, kami tidak percaya kepada pihak kepolisian," tutur dia.

Karenanya, sepuluh mahasiswa UHO memutuskan untuk ikut berdemo di sekitar Istana Negara. Mereka mendesak pemerintahan Presiden Joko Widodo segera memberikan tekanan kepada pihak kepolisian agar kasus ini segera selesai.

"Harapan kami sangat besar kepada pihak pemerintah untuk membentuk tim independen investigasi untuk membantu penyelesaian kasus ini, karena kami sudah kurang kepercayaan terhadap pihak kepolisian," ucap dia.

Tags : demo
Rekomendasi