Suaranya Kecil di Survei, PAN Marah

| 25 Jan 2018 14:45
Suaranya Kecil di Survei, PAN Marah
Logo PAN (pan.or.id)
Jakarta, era.di – PAN terancam gagal lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen 4 persen. Sebab, dari hasil survey Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Denny JA, partai berlambang matahari itu hanya mendapatkan suara 2 persen.

Wakil Ketua Umum PAN, Taufik Kurniawan mengatakan meski survei itu berskala nasional, namun tidak bisa mewakili 250 juta penduduk Indonesia. Karena, dilihat pada kenyataannya, PAN saat ini, termasuk partai yang besar karena mendapatkan kursi pimpinan DPR dan MPR.

"Survei dengan 1200 orang untuk mewakili 250 juta penduduk Indonesia belum mewakili. Hasil survei silakan saja tapi jangan sampai digunakan untuk penggiringan opini. Karena survei di Pilkada Jakarta enggak ada yang hasilnya menunjukkan Anies-Sandi menang, tapi salah juga survei itu (Anies-Sandi menang)," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Menurutnya, hasil survei harus bisa dipertanggungjawabkan dan akurasinya terjaga. Karena bila tidak, itu bisa dibawa ke ranah hukum.

"Silakan menyurvei, tentunya hasilnya harus dipertanggungjawabkan dan kalau hasilnya salah nanti bisa dituntut lho. Sehingga itu jadi hal-hal yang membuat situasi persepsi publik tidak ditempatkan pada posisinya atau terkait partai lain kan kasihan juga," kata dia.

(Survei LSI Denny JA)

Terpisah, Ketua DPP PAN, Ali Taher Parasong mengatakan PAN tidak terpengaruh dengan hasil survei tersebut. Sebab, dia menilai kebanyakan survei adalah titipan sponsor.

Ketua Komisi VIII ini meminta agar lembaga survei dapat bekerja secara adil, serta tidak berpihak terhadap suatu kepentingan tertentu. 

"Bagi kita tidak ada pengaruh, sekarang yang paling penting adalah ketua umum memerintahkan kita untuk kerja, kerja, kerja, survei itu yang mau dipercaya mana sih, ya kan kalau survei itu tergantung pesanan juga," ujar Ali.

Menurutnya, selama ini PAN sudah bekerja dengan baik, sehingga dia tak yakin dengan hasil survei tadi. Apalagi, dalam survei ini, PAN berada di urutan ke-10.

"Sekarang PAN bekerja di mana-mana, orang-orang turun, sekarang di mana-mana, ada banner, konsolidasi terus menerus setiap saat, masa gitu, sekarang ini kan keadilan dalam survei ini banyak sekali," tegas Ali.

Diketahui, survei ini dilakukan pada 7-14 Januari 2018 lalu, menggunakan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden di 34 provinsi. Wawancara dilakukan dengan tatap muka menggunakan kuesioner dan margin error plus-minus 2,9 persen.

Dalam survei ini, PDI Perjuangan berada di posisi puncak dengan nilai 22,2 persen, disusul Partai Golkar dengan nilai 15,5 persen, dan posisi ketiga Partai Gerindra dengan nilai 11,4 persen.

Kemudian, Partai Demokrat menempati posisi keempat dengan elektabilitas 6,2 persen, di bawahnya ada PKB dengan perolehan 6 persen. Lalu di posisi keenam Nasdem dengan perolehan 4,2 persen.

Sementara, PKS diperingkat ketujuh dengan nilai 3,8 persen, disusul PPP di peringkat delapan dengan angka 3,5 persen, lalu posisi kesembilan diisi Perindo dengan 3 persen diikuti PAN dengan 2 persen, sedangkan Hanura berada di urutan 11 dengan perolehan 0,7 persen.  Kemudian PSI dan PBB dengan perolehan 0,3 persen dan terakhir PKPI yang memperoleh 0,2 persen.

(Survei LSI Denny JA)

 

Tags :
Rekomendasi