ERA.id - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan optimis perolehan suara PAN akan lebih baik dibandingkan dengan raihan tren positif elektabilitas partainya pada sejumlah hasil survei.
Hal tersebut disampaikannya menanggapi hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Jumat, yang mencatatkan elektabilitas PAN sebesar 4,3 persen.
"Kalau sekarang di survei 4-5 persen, saya kira hasilnya Insya Allah lebih baik," kata Zulhas, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat kemarin.
Sebab, menurutnya PAN kerap dianggap sebagai partai politik underdog berdasarkan beberapa hasil survei pada pemilu sebelumnya, namun hal tersebut pada akhirnya terbantahkan.
"Memang PAN sering underdog di survei, tapi kenyataannya selalu lolos ke Senayan. Sebelumnya PAN selalu disebut 1 atau 2 persen, tapi kenyataannya lolos dengan 7 persen perolehan suara dalam pemilu," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa raihan hasil survei terkait elektabilitas PAN yang merupakan kerja keras semua kadernya itu akan dijadikan acuan pula dalam membuat program kerja di pemilu mendatang.
"Semua kader bekerja keras, dari pusat sampai daerah. Saya yakin hasilnya akan maksimal. Survei-survei ini harus menjadi pemicu semangat dan sekaligus tantangan buat kader," ucapnya.
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia teranyar yang dilakukan pada 15-21 Juli, PDI Perjuangan menjadi partai politik dengan elektabilitas tertinggi sebesar 24,7 persen.
Kemudian secara berturut-turut disusul oleh Partai Gerindra (12,3 persen), Partai Golkar (10,7 persen), PKB (8,0 persen), Partai Demokrat (6,9 persen), PKS (5,3 persen), Partai NasDem (5,0 persen), PAN (4,3 persen), dan PPP (2,7 persen).
Survei dengan tajuk "Split-Ticket Voting dan Tren Elektabilitas Capres dan Partai Politik Jelang Pemilu 2024” itu dilakukan dengan populasi survei yang terdiri atas warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling yang diikuti sebanyak 1.811 responden. Wawancara dilakukan secara tatap muka, dengan margin of error sekitar kurang lebih 2,35 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.