Rencananya, ia akan mewajibkan setiap calon pasangan mengikuti bimbingan pranikah dan memiliki sertifikat pernikahan. Jika tidak, maka pasangan tersebut harus menunda rencana pernikahannya.
Hal ini tentunya mendapat banyak komentar dari netizen atau warganet. Ada yang optimis maupun pesimis dengan wacana tersebut.
Misalnya seperti kicauan dari @theclumayjane yang menceritakan pengalamannya saat mengikuti bimbingan pranikah di suatu KUA di daerah Bogor, Jawa Barat. Ia menyebut materi yang diajarkan sama sekali tidak bisa menjadi panduan dalam membina rumah tangga.
"Sumpah, yang ngasi materi orang KUA statement-nya tolol kayak, 'Istri haram nolak kalau diajak ngewe' or 'istri wajib masakin suami', 'harus pinter dandan di rumah biar suami ga bosen pas pulang kerja'. Untung belum jadi syarat wajib, 'mayan bahan ketawa," tulis dia.
Atau kicauan @tunggalp yang setuju bahwa kelas pranikah itu penting, tapi ia mempertanyakan jika hal itu menjadi kewajiban. Menurutnya, pemerintah harus mematangkan materi yang akan diajarkan sebelum benar-benar mewajibkannya.