Pembagian dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Bandung, Selasa (26/11/2019). Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginajar bilang, kali ini pihaknya membagikan sebanyak 220 anak ayam kepada murid SMP 54 dan SD Cempaka Arum.
Menurutnya, pembagian tersebut sebagai salah satu komitmen Pemkot Bandung untuk memutus ketergantungan anak terhadap gawai (gadget). Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial juga telah membagikan 2.000 anak ayam kepada para murid sekolah di Kota Bandung.
Gin Gin Ginajar menjelaskan pemkot tidak hanya membagikan anak ayam melainkan juga memberikan edukasi tentang memelihara ayam maupun cara merawat tanaman.
"Alhamdullilah kita mulai memberikan anak ayam kepada siswa-siswi SMP 54. Sebelumnya, kita mensosialisasi dan survei calon penerima baik anak-anak maupun tempatnya," ujarnya.
Ia menyebutkan, Dispangtan Kota Bandung, telah menyediakan sebanyak 2.000 anak ayam dan bibit tanaman cabai untuk dibagikan di dua kecamatan dengan jumlah 12 sekolah.
“Jadi setiap sekolah beragam jumlahnya, tergantung banyaknya murid. Hari ini saja, kita drop 220 anak ayam ternyata masih kurang," tuturnya.
Gin Gin mengaku, para siswa sangat antusias untuk memelihara anak ayam dan menanam cabai. Penilaian itu ia peroleh saat membagikan anak ayam dan bibit tanaman cabai di SD Cempaka Arum.
"Banyak siswa yang ingin ikut memelihara. Kita bagikan untuk anak kelas 5. Ternyata, anak kelas 4 ingin juga. Ini akan kita pikirkan ke depannya," ucap Gin Gin.
Jenis ayam yang dibagikan merupakan jenis ayam Joper. Jenis ini merupakan persilangan ayam Bangkok 70 persen dan ayam petelur 30 persen. Sehingga tingkat produktivitasnya cukup tinggi dengan minimal usia 4-7 hari.
Salah satu siswa SMP 54, Dinar Iwang Sugiri (13) mengaku senang menjadi salah satu penerima anak ayam dari Pemkot Bandung. Baginya, memelihara anak ayam adalah sebuah hal yang mengasyikkan. Terlebih ia juga telah memiliki hewan peliharaan di rumahnya.
"Iya saya senang. Saya memang senang memelihara hewan,” kata anak yang mengaku memelihara kucing dan ikan hias di rumahnya.
“Kalau ditambah anak ayam, jadi saya punya tiga hewan yang harus dipelihara dan dijaga," ucapnya.
Dinar bertekad menjaga dan memelihara anak ayamnya di sela-sela kegiatan belajar mengajar (KBM). Ia paham pemberian anak ayam tersebut untuk mengurangi ketergantungan pelajar terhadap gawai atau gadget.
"Memang banyak (yang bermain gawai), teman-teman juga pada main (gawai) termasuk saya," ujarnya.
Ia berharap ayamnya tumbuh besar, dan bisa lepas dari ketergantungan telepon pintar.