Tak hanya itu, lanjut Rahmani, lebih dari 50 basis yang digunakan oleh pasukan keamanan pun ikut diserang dan sekitar 70 SPBU ludes dibakar, katanya, tanpa menyebutkan secara rinci di mana serangan itu berlangsung, demikian dikutip Antara.
Further images emerging after deadly riots left more than 100 dead across #Iran. These images of Shiraz show some of the biggest damage to the country's banking sector. pic.twitter.com/JpFjJK4PNh
— Daniel Rád (@DanielKRad) November 20, 2019
Rahmani menambahkan, lebih 200.000 orang juga terlibat dalam kerusuhan yang meletus sejak 15 November pascapengumuman kenaikan harga BBM.
Amnesti Internasional yang bermarkas di London menyebutkan pada Senin, pihaknya mencatat sedikitnya 143 pengunjuk rasa tewas dalam aksi protes. Peristiwa ini menjadi kerusuhan anti-pemerintah terparah di Iran sejak pihak berwenang berhasil meredam demonstrasi 'Revolusi Hijau' terhadap kecurangan pemilu pada 2009.
Iran continues to be under a media and internet blackout today as authorities try to stem the spread of nationwide protests that have gripped the country since Friday and limit the export of damaging images and news of the riots outside the country. pic.twitter.com/FRVeEyvgPt
— Graphenes (@Graphenes1) November 18, 2019
Iran membantah jumlah korban tewas yang dicatat oleh Amnesti. Pihaknya mengatakan sejumlah orang, termasuk anggota pasukan keamanan, tewas dan lebih dari 1.000 orang ditangkap. Pusat HAM di Iran, kelompok advokasi yang berbasis di New York, melaporkan jumlah penangkapan kemungkinan hampir mencapai 4.000 orang.
Aksi protes sekejap berubah menjadi politik, dengan massa meminta agar para pemimpin senior mundur. Pemerintah menyalahkan 'para penjahat' yang terkait dengan orang-orang buangan dan musuh-musuh asing seperti AS, Israel, dan Arab Saudi karena memprovokasi kerusuhan di jalanan.
Aksi protes muncul saat sanksi AS diberlakukan tahun ini, memangkas hampir seluruh ekspor minyak Iran, dan saat gerakan protes serupa meletus di Irak dan Lebanon terhadap pemerintah, yang mencakup faksi pro-Iran bersenjata.
Further released images of damage across Iran from recent riots originally over petrol prices. pic.twitter.com/6VDXUcUhQl
— Daniel Rád (@DanielKRad) November 20, 2019
-
Daerah19 Sep 2022 13:07
Tarif Bus Antar Kota di Bandung Melambung, Warga Mengeluh
-
Afair05 Jan 2020 17:07
Warga AS Unjuk Rasa Kecam Serangan Udara di Irak