Aktivis Lingkungan yang Dituduh Bakar Hutan Amazon Dibebaskan

| 29 Nov 2019 14:27
Aktivis Lingkungan yang Dituduh Bakar Hutan Amazon Dibebaskan
Ilustrasi (Foto: Pixabay)
Brasilia, era.id - Empat relawan pemadam kebakar yang dipenjara dengan tuduhan membakar hutan hujan Amazon demi mendapatkan donasi, resmi dibebaskan. Michell Durans, pengacara yang mewakili keempatnya, mengonfirmasi kliennya telah dibebaskan pada Kamis (28/11) pascaputusan hakim Brazil.

"Keadilan ditegakkan," kata Durans, seperti dikutip Antara, Jumat (29/11/2019).

Petugas pemadam kebakaran tersebut beroperasi di kawasan Alter do Chao, negara bagian Amazon utara. Polisi sipil negara bagian menangkap pria itu pada Selasa sebagai langkah 'pencegahan' saat pihaknya terus mendalami penyebab kebakaran, menggeledah kantor organisasi non-pemerintah yang disebut Health and Happiness Project dalam operasi serupa.

Polisi menyebutkan Dinas Kebakaran Alter do Chao mengambil sejumlah foto dan video dari kebakaran yang mereka atur dan memanfaatkannya untuk menipu pendonor, termasuk seseorang yang menyumbangkan 300.000 real Brazil kepada kelompok tersebut.

Para politikus dan NGO lainnya mengkritik tajam penangkapan dan penggeledahan itu dan menyebutnya sebagai upaya bersama pemerintah untuk melecehkan kelompok-kelompok lingkungan. Untuk diketahui, kebakaran di hutan Amazon, Brazil yang terjadi beberapa waktu lalu jadi rekor terparah tahun ini.

 

Sebelumnya, Presiden Brazil Jair Bolsonaro menuduh organisasi nonpemerintah (NGO) melakukan pembakaran hutan Amazon guna mencoreng citra pemerintahan karena memangkas anggaran untuk mereka.

"Semuanya mengindikasikan bahwa NGO berangkat ke Amazon untuk membakar hutan tersebut," kata Bolsonaro melalui siaran Langsung Facebook. 

Dia berpendapat pemangkasan dana oleh pemerintahannya dapat menjadi motif. "Kejahatannya ada," ungkap dia. "Orang-orang ini kehilangan uang," tambahnya.

Pernyataan terbaru Bolsonaro membuat geram para pecinta lingkungan yang semakin khawatir dengan sikapnya terhadap hutan hujan Amazon. Padahal hutan adalah benteng utama melawan perubahan iklim dan itu ada di Brazil.

"Ini pernyataan yang menyakitkan, pernyataan menyedihkan," kata Marcio Astrini, koordinator kebijakan umum Greepeace Brazil. 

"Maraknya penggundulan hutan serta pembakaran merupakan akibat dari kebijakan anti-lingkungan presiden," tambah dia.

Sejumlah kalangan menyebut kebakaran ini terjadi setelah pembukaan lahan oleh petani ditambah musim kemarau dan fenomena alam yang belakangan terjadi. Tapi, INPE menilai, kebakaran hutan tidak dapat dikaitkan begitu saja dengan musim kemarau atau fenomena alam.

"Tidak ada yang abnormal tentang iklim tahun ini atau curah hujan di wilayah Amazon yang hanya sedikit di bawah rata-rata," kata peneliti INPE Alberto Setzer.

Sebelumnya, asap kebakaran di Amazon bahkan bisa terlihat dari luar angkasa. Pusat penelitian luar angkasa Brazil, INPE, mendeteksi ada 72.843 titik api di hutan tersebut. Sebagian besar titik api itu berada di lembah Amazon, hutan tropis terbesar di dunia. 

Gambar satelit menunjukkan negara bagian paling utara Brazil, Roraima, tertutup asap gelap. Otoritas Amazon menetapkan status darurat di selatan Roraima dan Manaus sejak 9 Agustus lalu.

Rekomendasi