Joe Biden 'Serang' Kebijakan Trump Soal Arab-Korut Saat Kampanye

| 09 Dec 2019 14:05
Joe Biden 'Serang' Kebijakan Trump Soal Arab-Korut Saat Kampanye
Calon presiden AS dari Demokrat Joe Biden. (Twitter @JoeBiden)
Washington, era.id - Serangan demi serangan terus dilancarkan Joe Biden, calon presiden dari Demokrat, kepada Donald Trump. Pada kampanyenya di hari Minggu (8/12), Biden mengkritik kebijakan Trump soal Arab Saudi dan Korea Utara. 

Dia menganjurkan mengkaji ulang hubungan Amerika Serikat-Arab Saudi dan menyebut uji coba senjata Korea Utara 'teguran' bagi Donald trump, selaku Presiden AS, demikian seperti dikutip Antara, Senin (9/12/2019).

Pernyataan itu disampaikan sejurus dengan keadaan Trump menghadapi tekanan untuk mengkaji pendekatan pemerintahnya kepada Riyadh, setelah beberapa pejabat pelaksana hukum mengatakan seorang letnan Angkatan Udara Arab Saudi menewaskan tiga orang di pangkalan Angkatan Laut AS di Pensacola, Florida. Pelaku kemudian ditembak hingga tewas.

Pria itu berada di pangkalan tersebut sebagai bagian dari program pelatihan, yang dirancang untuk meningkatkan hubungan dengan sekutu asing. Pihak berwenang mengatakan mereka percaya pria itu bertindak sendirian.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada Minggu (8/11) mengatakan kepada Trump, kerajaan tersebut akan membantu penyelidikan mengenai penembakan itu, demikian dilaporkan kantor berita negara Arab Saudi.

 

Namun, peristiwa tersebut menyoroti hubungan hangat pemerintah Trump dengan pemerintah Arab Saudi saat kejatuhan berlanjut sejak pembunuhan wartawan Washington Post Jamal Khashoggi tahun lalu di Konsulat Arab Saudi di Turki.

Hubungan kedua negara juga terganggu akibat keterlibatan Arab Saudi dalam perang di Yaman dan ketegangan dengan pesaingnya di Timur Tengah, Iran.

Dalam pernyataan melalui surel kepada Reuters,  juru bicara kampanye Biden TJ Ducklo mengatakan, pemerintah Trump telah mengirim kepada Arab Saudi, "Jaminan untuk bertindak dengan kekebalan di seluruh dunia".

Ducklo menyebut, Biden akan meninjau kembali hubungan AS dengan Arab Saudi guna memberikan jaminan sepenuhnya berkaitan dengan prioritas dan nilai Amerika, jika ia mengalahkan Trump dalam pemilihan umum November 2020.

Biden menekankan bahwa penyelidikan mengenai penembakan Florida mesti berjalan sebagai mestinya, tambah juru bicara itu. Dia juga bilang uji coba di tempat pengujian roket Sohae di Korea Utara --setelah Trump menyebut hubungan AS-Korea Utara sangat baik-- adalah teguran nyata buat Trump. 

Uji coba itu juga memperlihatkan pertemuan puncak yang Trump lakukan buat konsumsi TV tak menghasilkan apa-apa, dan Korea Utara terus meningkatkan kemampuannya yang berbahaya. Ia menambahkan, jika Biden terpilih sebagai presiden, dia takkan mengirimi Kim Jong Un surat cinta apa pun, seperti yang sudah dilakukan Trump sebelumnya.

Ia merujuk surat cinta itu pada pertukaran korespondensi pribadi antara Trump dan Kim sejak pertemuan puncak pertama mereka di Singapura pada Juni 2018, ketika surat Korea Utara itu berjanji akan melucuti instalasi rudal tempat uji coba paling akhir dilakukan.

Tim kampanye pemenangan kembali Trump belum menanggapi permintaan komentar pada Minggu malam (8/12). Mantan wakil presiden AS itu telah menyoroti mandat kebijakan luar negerinya saat ia berjuang melawan pesaingnya bagi pencalonan presiden partai Demokrat, tapi juga saat ia mempersiapkan diri untuk pertarungan pemilihan umum melawan Trump. 

Dalam video yang dilihat banyak orang yang diunggah daring pada Rabu (4/12), Biden menggambarkan presiden petahana itu jadi lelucon di kalangan pemimpin dunia.

Kampanye Trump sebagian dilandasi atas argumen bahwa negara lain memanfaatkan Amerika Serikat akibat diplomasi yang disarankan Biden ketika ia menjadi wakil presiden Barack Obama.

 

Rekomendasi