Gara-Gara Gak Tatap Bendera China, Pebasket Prancis Didenda 1.400 Dolar
Tim Editor
| 09 Dec 2019 18:03
Ilustrasi (Foto: Pixabay)
Jakarta, era.id - Memang apes nasib Guerschon Yabusele. Mantan pemain NBA asal Prancis itu didenda 1.400 dolar AS oleh badan bola basket China. Penyebabnya bukan lantaran Guerschon melakukan tindakan kriminal, melainkan karena tak mau menatap bendera China saat lagu kebangsaan Yiyongjun Jinxingqu diperdengarkan sebelum pertandingan dimulai.
Para pemain Asosiasi Bola Basket China (CBA) memang diwajibkan menatap lambang kenegaraan China itu selama lagu kebangsaan March of the Volunteers atau Yiyongjun Jinxingqu diperdengarkan. Namun tayangan-tayangan televisi menunjukkan Guerschon Yabusele yang bermain untuk klub Nanjing Tongxi Monkey King itu menundukkan kepala sebelum laga Jumat itu mulai.
Guerschon Yabusele is fined by Chinese Basketball Association for ¥10k ($1.42k) for not saluting the Chinese national flag during the national anthem ahead of the game against Zhejiang Golden Bulls. It is a courtesy that one should comply with persuant to the league handbook. pic.twitter.com/8e9za2oLs5
Yabusele kemudian diberi peringatan keras dan denda 10.000 yuan karena tak mau menatap bendera yang merupakan aturan wajib, kata CBA dalam satu pernyataan seperti dikutip AFP.
Yabusele, yang pernah menjadi forward Boston Celtics selama dua musim sebelum bergabung dengan tim CBA tersebut tahun ini, memilih tak berkomentar apa pun terkait insiden itu, demikian dikutip Antara, Senin (9/12/2019).
Pemerintah China kian gencar mempromosikan patriotisme di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping, dengan sebuah legislasi diloloskan pada 2017 yang menghukum siapa pun yang tidak menghormati lagu kebangsaan dengan ancaman hukuman penjara tiga tahun.
Pandangan terhadap sanksi untuk Yabusele pun terbelah di media sosial China. Beberapa ada yang mendukung sanksi tersebut, namun tak sedikit juga yang menolaknya.
"Dia senang menghasilkan uang dari China, tetapi dia tak menghormati China," tulis seseorang di platform media sosial Weibo.
Guerschon Yabusele, a French professional basketball player who plays for the Nanjing Monkey Kings of the Chinese Basketball Association, was fined $ 1,900 because of the ‘inappropriate behaviour’ during the national anthem before the match. Thoughts? #CBA#basketball#Chinapic.twitter.com/lLH0RfPcmE
Tapi banyak juga yang menganggap hukuman itu terlalu keras. "Omong kosong. Pertama, dia bukan orang China. Lebih dari itu, dia berdiri dan sama sekali tidak memperlihatkan bahasa tubuh yang menghina," balas yang lain seperti dikutip AFP.
"Dia kan menundukkan kepalanya. Jadi apa sih ini? Pada zaman apa sih CBA hidup? Ini 50 tahun ketinggalan zaman," sambung yang lainnya.
Untuk diketahui, Yabusele bukan atlet asing pertama yang melanggar aturan patriotis itu di China. Tahun lalu, gelandang Shandong Luneng asal Brazil, Diego Tardelli, dijatuhi larangan bermain satu pertandingan karena mengusap wajahnya selagi lagu kebangsaan diperdengarkan menjelang mulainya sebuah pertandingan sepak bola.