Hottest Issue Malam, Rabu 7 November 2018

| 07 Nov 2018 19:30
<i>Hottest Issue</i> Malam, Rabu 7 November 2018
Ilustrasi (era.id)
Jakarta, era.id - Selamat malam, selamat beristirahat. Kali ini kami akan menyuguhkan lima berita yang paling banyak diperbincangkan dari siang tadi, hingga malam ini. Lima berita itu kami rangkum dalam Hottest Issue Malam, Rabu 7 November 2018.

1. Rupiah Mulai Atasi Dolar AS

Pergerakan nilai tukar (kurs) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir. Hingga akhirnya pelemahan dolar AS membuat kembali turun pada kisaran Rp14.500.

Berdasarkan data perdagangan Reuters, Rabu (7/11/2018) nilai dolar AS tercatat Rp 14.565. Bila dirunut dalam beberapa hari terakhir, dolar AS mulai mengalami pelemahan sejak Senin berada di posisi Rp 14.972 dan Selasa Rp 14.891.

Baca Juga : Dolar AS Akhirnya Kembali ke Rp14.500

Secara year to date (ytd), nilai dolar AS masih menguat terhadap rupiah sebesar 9 persen. Di pasar valuta asing, Rupiah menguat tajam 1,52 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.   

2. Trump dalam Bahaya

Partai Demokrat berhasil merebut kembali mayoritas kursi pada House of Representatives (HOR) dalam pemilu paruh waktu yang digelar sejak, Selasa (6/11). Partai Demokrat hanya perlu 23 kursi lagi untuk bisa mengawasi kinerja dari pemerintahan Presiden Donald Trump.

Melansir dari data hitung cepat CNN, Rabu (7/11/2018) Partai Demokrat telah memiliki mayoritas kursi yakni 229 berbanding 206 untuk mewakili Kongres Amerika Serikat (AS). Dengan begini Demokrat akan mengambil alih kendali dari Partai Republik untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir.

"Terima kasih atas dukungannya, dan besok akan menjadi hari baru di Amerika," ungkap pimpinan Partai Demokrat, Nancy Pelosi dalam pidato singkatnya.

Baca Juga : Partai Demokrat Kuasai Mayoritas Kursi DPR AS

Dengan mendapatkan mayoritas kursi di DPR-nya Amerika, Demokrat akan memiliki kekuatan untuk bisa menginvestigasi maladministrasi pada pemerintahan Presiden Donald Trump. Termasuk kemungkinan konflik-konflik kepentingan bisnisnya serta tuduhan bahwa kampanye Trump pada 2016 mempunyai kaitan dengan Rusia, seperti dikutip dari Antara.

 

3. Rizieq Ditangkap karena Bendera

Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel membenarkan kabar ditangkapnya Muhammad Rizieq Sihab (MRS) oleh aparat keamanan di Makkah. Agus mengatakan, kedubes akan terus berkomunikasi intens dengan pemerintah Saudi.

"Dubes RI, Agus Maftuh Abegebriel akan selalu intens berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait Saudi terkait apa yang sebenarnya dituduhkan kepada MRS. Dubes berharap hanya masalah overstay saja yang merupakan pelanggaran imigrasi," kata Agus, dalam keterangan pers, di Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Baca Juga : Gara-gara Bendera, Rizieq Diperiksa Aparat di Arab Saudi

Agus mengaku khawatir jika Rizieq diperiksa oleh Riasah Ahmi ad-Daulah atau presidency of state security. Biasanya, departemen yang telah dianeksasi (penggabungan) ke Presiden Keamanan Negara yang baru ini biasanya menangani pemeriksaan berkaitan dengan investigasi, pasukan keamanan khusus, pasukan khusus, penerbangan keamanan, urusan teknis, pusat informasi nasional, dan departemen lain yang bertanggung jawab atas pemberantasan terorisme, hingga keuangan dan penyelidikan keuangan.

Habib Rizieq Shihab (Sumber: Istimewa)

Baca Juga : Riasah Ahmi ad-Daulah dan Nasib Rizieq di Saudi

"Dubes sangat khawatir jika yang dituduhkan kepada MRS terkait keamanan Kerajaan Arab Saudi. Jika ini yang dituduhkan, maka lembaga yang menangani adalah lembaga super body Saudi yang di bawah Raja yang dikenal dengan Riasah Amni ad-Daulah atau presidency of state security," jelasnya.

4. Milenial Sanggup Lepas Barang Impor?

Pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang ingin Indonesia tidak lagi impor barang dari luar negeri ramai diperbincangkan di media sosial. Kala itu dia berjanji, tidak akan impor apapun jika terpilih di tahun depan, Prabowo ingin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri.

Keinginan Prabowo untuk lepas dari impor tak sekali dilontarkannya. Setidaknya keinginan Prabowo itu, tak ayal membuat sebagian orang mengernyitkan dahi dan bertanya-tanya, apa mungkin Indonesia bisa lepas dari Impor atau apa kita bisa hidup tanpa barang-barang impor?

Baca Juga : Prabowo Ingin Setop Impor, Milenial Mau?

Beragam komentar bertebaran di dunia maya, sebagian mendukung pernyataan tersebut, dan tak sedikit yang malah menolak, bahkan ada yang mengaku tidak sanggup apabila hidup tanpa barang impor, lantaran komestik yang kerap digunakan sehari-hari berasal dari negeri ginseng, Korea Selatan.

5. Sarang Burung Walet Diminati China

Sarang burung walet Indonesia makin dikenal dan dicari masyarakat China. Hal itu dikarenakan persyaratan mutu dan kesehatannya yang sudah diakui sehingga aman untuk dikonsumsi.

"Tidak mudah pasok sarang burung ke China, karena tahun 2010-2011 sarang burung Indonesia pernah dilarang masuk akibat saat itu Indonesia pernah diserang flu burung," kata Ketua Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPSBI) Boedi Mranata kepada pers di Shanghai, seperti dikutip Antara, Rabu (7/11/2018).

Hal itu disampaikan usai penyelenggaraan Forum Bisnis Indonesia-China di sela penyelenggaraan China International Import Expo (CIIE) tanggal 5-10 November 2018. Dikatakan, industri sarang burung Indonesia awalnya adalah bisnis rumahan yang saat itu belum terlalu memerhatikan higienis dan belum bisa diekspor langsung ke China, tapi masih melalui negara ketiga.

Namun, dengan semakin tingginya permintaan sarang burung ke China, maka Kementerian Perdagangan menganggap perlu adanya aturan yang jelas, khususnya dari sisi kualitas.

Baca Juga : Sarang Burung Walet Indonesia Diminati di China

Tags : hottest issue
Rekomendasi