Lebih Baik Santri daripada Militer

| 27 Jan 2018 22:58
Lebih Baik Santri daripada Militer
Ilustrasi (era.id)
Jakarta, era.id - Presiden Joko Widodo dikabarkan mulai mencari cawapres untuk Pemilu 2019. Dia pun mendapatkan masukan dari sejumlah ketua umum. Salah satu di antaranya adalah Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang menyarankan cawapres dari kalangan hijau. Banyak tafsir tentang frasa 'hijau' ini. Ada yang bilang itu berarti santri, ada juga yang mengartikan militer.

Menurut Pengamat Politik Universitas Airlangga Kacung Marijan, kalau Jokowi serius, maka harus memilih kalangan santri untuk menemaninya di Pemilu 2019.

"Dibandingkan dengan militer, untuk dapat tambahan atau komplemen lebih besar itu kelompok santri lebih kuat dari tentara," ungkap Kacung Marijan di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, (27/1/2018).

Menurutnya, berdasarkan survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), dalam pemilihan presiden atau calon kepala daerah, agama menjadi variabel paling penting dalam memilih calon. Tren ini pun terekam meningkat dari waktu ke waktu. Pada Maret 2016 disebutkan bahwa sentimen agama dalam memilih pemimpin berada di angka 40 persen yang kemudian meningkat di Januari 2017 menjadi 71,4 persen. Atas dasar ini, pemilihan santri lebih tepat dibanding militer.

"Kalau pemilihan legislatif tidak cukup kuat (sentimen tersebut) tapi untuk pemilihan kepala daerah, presiden agama menjadi variabel yang cukup penting paling tidak ini yang menjadi survei LSI," kata Kacung.

Namun, Kacung meminta Jokowi fokus pada pembangunan dan merealisasikan janji-janjinya. Dengan begitu, pencapaian ini akan menjadi strategi tersendiri dan memuluskan langkahnya dalam menghadapi Pemilu 2019. Apalagi, menurutnya, Jokowi sudah mendapat dukungan dari partai politik yang cukup sebagai syarat jadi capres. 

"Jokowi kan sudah selesai dukungannya 20 persen. Sehingga Pak Jokowi lebih konsentrasi merealisikan janji serta programnya yang akan dijadikan bahan jualannya untuk maju di Pilpres 2019. Tinggal bagaimana dagangan yang ditawarkan pada publik itu. Baik koalisi yang bagus di 2019. Ini strategi yang bagus dan rasional untuk menghadapi 2019," ungkapnya.

 

Tags : jokowi
Rekomendasi