"Diprediksi tidak terjadi musim kemarau berkepanjangan,” kata Dwikorita di kantor BNPB, Jakarta, Senin (30/12/2019).
BMKG memprediksi fenomena El Nino yang jadi penyebab kemarau berkepanjangan tak terjadi hingga Juni 2020.
Indikasi munculnya fenomena perbedaan signifikan suhu muka air laut di sebelah timur Afrika dan barat daya Sumatera juga tak akan terjadi. Sehingga diprediksi suhu muka air laut di Indonesia pada 2020 menjadi normal. Sementara musim kemarau tetap akan terjadi di kedua wilayah tersebut pada Februari hingga Maret 2020.
Kepala BNPB Dwikorita Karnawati. (Gabriella/era.id)
Hal tersebut dapat menimbulkan kekeringan dan kebakaran lahan. Sedangkan di wilayah lainnya, musim kemarau baru akan terjadi pada April hingga Oktober 2020.
"Untuk minimalkan dampak musim kemarau, maka diimbau semua pihak memaksimalkan kapasitas waduk, embung, dan kolam retensi untuk penyimpanan cadangan air. Bisa dilakukan pada puncak musim hujan pada Februari hingga Maret 2020," ucapnya.
Curah Hujan dan Cuaca Ekstrim
Sementara terkait dengan curah hujan bulanan disepanjang tahun 2020, kata Dwikorita, akan sama dengan klimatoliginya. Sehingga anomali curah hujan di Indonesia dipastikan tidak terjadi. Dwikorita mengatakan, awal musim hujan sudah mulai pada akhir 2019. Pada 2020, curah hujan akan meningkat pada Januari hingga Maret 2020. Hujan akan meningkat secara bertahap, khususnya di Sumatera bagian selatan, Jawa, NTT, Kalimantan bagian tengah, Sulawesi, dan Papua.
"Puncaknya (curah hujan) pada Februari Maret," kata Dwikorita.
Karena curah hujan tinggi baru akan terjadi di awal-awal bulan tahun depan, Dwikorita mengimbau agar masyarakat masyarakat tetap waspada terhadap perbedaan cuaca di wilayah Aceh dan Riau. "Oleh karena itu kami imbau agar masyarakat tetap terus waspada dengan memonitor info-info prakiraan cuaca," katanya.
Dwikorita menjelaskan, dengan melihat info perkiaraan cuaca akan meminimalisir pengurangan aktivitas. Misalnya, kata dia, biasanya hujan terjadi setelah pukul 14:00 WIB dengan curah hujan lebat bahkan bisa berpotensi angin puting beliung yang berlangsung sepanjang siang hingga sore hari.
"Jadi tetap waspada tapi enggak ganggu aktivitas. Sehingga aktivitas kita jamnya sesuaikan dengan kondisi cuaca, pun juga perlengkapannya," pungkasnya.