Pengamat tata kota Yayat Supriatna menyatakan Pemprov Jakarta perlu segera membenahi sistem drainase tata air termasuk memetakan berbagai titik yang berpotensi menimbulkan genangan air tinggi, hingga mengevakuasi warga yang terdampak bencana alam tersebut.
"Segera petakan titik-titik mana yang potensi genangannya paling tinggi," kata Yayat Supriyatna dalam wawancara di salah satu media televisi swasta di Jakarta, seperti dikutip Antara, Rabu (1/1/2019).
07:45 #Banjir 70-80 cm di Jl. Bendungan Hilir Raya Jakarta Pusat, sementara tidak bisa dilintasi semua jenis ranmor. pic.twitter.com/8Q2XniFoc1
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) January 1, 2020
Menurut Yayat, saat ini wilayah DKI Jakarta tidak dirancang secara maksimal karena desain dari zaman kolonial tetapi masih belum terlalu diperbaharui di era milenial.
Ia berpendapat bahwa Jakarta termasuk yang lambat melakukan pembaharuan tata kota dalam hal drainase (urban renewal), seperti banyak jalan raya dan bangunan tinggi yang dibangun, tetapi drainasenya cenderung tidak diperbaharui secara maksimal.
Hallo pak @aniesbaswedan, saya kebanjiran ini, tolong dibenahi Jakarta untuk lebih baik lagi.
Btw kalau di rumah bapak banjir, gak? ???? #banjir pic.twitter.com/GpWFTpdtvl
— Dumdum (@yusuf_dumdum) December 31, 2019
"Belum lagi beberapa drainase yang ditutup untuk area parkir atau pelebaran jalan," kata Yayat Supriyatna.
Dengan adanya fenomena banjir saat ini, dinilai mendukung pernyataan bahwa ada persoalan dengan tata drainase yang tidak mampu mendukung.
Apalagi, lanjutnya, saat ini di beberapa titik ada pembangunan yang diduga ada menutup jalan air seperti pembangunan LRT.
Yayat juga mengemukakan pentingnya untuk adanya kebijakan evakuasi bagi warga untuk menghindari agar mereka tidak terkena potensi bencana alam yang skalanya bisa lebih besar lagi pada masa mendatang.
Ia berpendapat pula, adalah hal yang penting bagi berbagai pihak terkait untuk dapat melihat catatan yang diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai landasan mengambil langkah-langkah antisipatif.
Runway landasan udara Halim Perdanakusuma. #banjir pic.twitter.com/pLhVuCbprC
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) January 1, 2020
-
Daerah26 Feb 2021 09:33
Bareng Ibunya Mengejar Jambret, Anak Ini Terjatuh dan Meninggal Dunia
-
1
-
2
-
Usai Amerika Serikat dan China, Giliran Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Indonesia
22 Nov 2024 07:303 -
4
-
Apple Ajukan Proposal Baru ke Indonesia, Naikkan Nilai Investasi Jadi Rp1,5 Triliun
22 Nov 2024 08:305