Sistem Drainase yang Buruk Masih Jadi 'PR' Jakarta

| 01 Jan 2020 13:12
Sistem Drainase yang Buruk Masih Jadi 'PR' Jakarta
Banjir melanda Jakarta. (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Hujan yang berlangsung sejak Selasa (31/12) sore dan berlanjut hingga Rabu pagi menyebabkan beberapa permukiman warga di Ibu Kota DKI Jakarta dilanda banjir.

Pengamat tata kota Yayat Supriatna menyatakan Pemprov Jakarta perlu segera membenahi sistem drainase tata air termasuk memetakan berbagai titik yang berpotensi menimbulkan genangan air tinggi, hingga mengevakuasi warga yang terdampak bencana alam tersebut.

"Segera petakan titik-titik mana yang potensi genangannya paling tinggi," kata Yayat Supriyatna dalam wawancara di salah satu media televisi swasta di Jakarta, seperti dikutip Antara, Rabu (1/1/2019).

 

Menurut Yayat, saat ini wilayah DKI Jakarta tidak dirancang secara maksimal karena desain dari zaman kolonial tetapi masih belum terlalu diperbaharui di era milenial.

Ia berpendapat bahwa Jakarta termasuk yang lambat melakukan pembaharuan tata kota dalam hal drainase (urban renewal), seperti banyak jalan raya dan bangunan tinggi yang dibangun, tetapi drainasenya cenderung tidak diperbaharui secara maksimal.

 

"Belum lagi beberapa drainase yang ditutup untuk area parkir atau pelebaran jalan," kata Yayat Supriyatna.

Dengan adanya fenomena banjir saat ini, dinilai mendukung pernyataan bahwa ada persoalan dengan tata drainase yang tidak mampu mendukung.

Apalagi, lanjutnya, saat ini di beberapa titik ada pembangunan yang diduga ada menutup jalan air seperti pembangunan LRT.

Yayat juga mengemukakan pentingnya untuk adanya kebijakan evakuasi bagi warga untuk menghindari agar mereka tidak terkena potensi bencana alam yang skalanya bisa lebih besar lagi pada masa mendatang.

Ia berpendapat pula, adalah hal yang penting bagi berbagai pihak terkait untuk dapat melihat catatan yang diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai landasan mengambil langkah-langkah antisipatif.

 

Rekomendasi