Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8.14 LS dan 107.30 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 121 kilometer arah Barat Daya Kota Garut, Jawa Barat pada kedalaman 41 kilometer. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktifitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).
"Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Kabupaten Sukabumi dan Pelabuhan Ratu III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Kabupaten Bandung II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Senin, 6 Januari 2020.
Dari hasil pemodelan ujar Rahmat, menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami. Hingga pukul 06.50 WIB tadi, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Rahmat menyebutkan kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," ucap Rahmat.
Rahmat juga meminta masyarakat agar memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.