Gajinya Miliaran, tapi Petinggi Bank Ini Malah Mencuri Sandwich

| 05 Feb 2020 21:03
Gajinya Miliaran, tapi Petinggi Bank Ini Malah Mencuri Sandwich
Ilustrasi sandwich (Pixabay)
Jakarta, era.id - Siapa bilang mencuri hanya dilakukan orang dengan ekonomi rendah? Di Inggris, seorang petinggi bank Citigroup ketahuan mencuri sandwich. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pria yang diketahui bernama Paras Shah itu pun diskors dari perusahaannya. 

Petinggi bank Citigroup itu diketahui memiliki penghasilan 1 juta poundsterling atau sekitar Rp17,8 miliar per tahun. Paras Shah memiliki posisi istimewa sebagai kepala perdagangan obligasi Citigroup Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

Dilansir dari Dailymail, Paras Shah diberhentikan sementara sejak sebulan lalu. Pihak bank percaya pria berusia 31 tahun ini telah merampas makanan di kantor pusatnya Canary Wharf, timur London. Makanan yang diembatnya adalah sandwich di kantin kantor.

Tak tahu pasti berapa total sandwich yang dicuri Paras Shah saat itu. Namun, tudingan itu berembus terlepas dari posisinya sebagai pedagang kredit terkenal di Eropa.

Skors ini diberikan setelah beberapa minggu akan menerima bonus tahunan. Hal ini sangat disayangkan karena seluruh karyawan senior menerima bonus, terkecuali Paras Shah.

Paras Shah merupakan alumni dari University of Bath, Inggris tahun 2010. Ia mengantongi gelarnya di bidang ekonomi. Selanjutnya, ia bekerja dibagian divisi perdagangan dengan status penghasilan tetap di HSBC.

Hanya dalam waktu dua bulan bergabung di perusahaan ini, Paras Shah sukses mendapatkan promosi jadi petinggi bank. Melihat aktivitasnya, pria ini sering mengunggah foto-foto vakansinya ke luar negeri di Facebook pribadinya.

Paras Shah bukanlah seorang bankir pertama yang mendapatkan kasus karena tuduhan pelanggaran. Pada 2016, bank Jepang Mizuho sudah menyingkirkan seorang bankir London yang sudah mencolong onderdil sepeda rekan kerjanya seharga Rp89.000.

Permasalahan ini sempat heboh pada 2014, Jonathan Burrows selaku mantan eksekutif Black Rock sudah berulang kali menghindari bayar ongkos kereta perjalanannya. Hingga akhirnya ia harus membayar 43.000 pound sterling (Rp768,3 juta) untuk memecahkan kasus tersebut.

Rekomendasi