BNPT Punya Deradikalisasi, Kemenag Bakal Punya Kontraradikalisasi

| 07 Feb 2020 17:12
BNPT Punya Deradikalisasi, Kemenag Bakal Punya Kontraradikalisasi
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi (Antara)
Jakarta, era.id - Kementerian Agama menyiapkan program kontraradikalisasi sambil menunggu keputusan Presiden Joko Widodo terkait nasib ratusan warga negara Indonesia (WNI) bekas simpatisan ISIS yang ingin kembali ke Tanah Air.

“Kalau dari Kemenag, kami lebih fokus pada kontraradikalisasi, artinya bagaimana kami menyiapkan program-program dari hulunya, bukan hilir,” kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi usai rapat internal dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Kantor Wapres Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Program kontraradikalisasi tersebut, lanjut Zainut, antara lain mengutamakan pada pendidikan kebangsaan dan penanaman pemahaman dalam beragama yang moderat.

“Ya melalui program pendidikan, kemudian penanaman nilai-nilai kebangsaan Indonesia dan moderasi beragama, itu fokus kami. Sedangkan untuk deradikalisasi, itu di BNPT,” tambahnya.

Terkait keinginan ratusan WNI, yang bergabung dengan ISIS, untuk kembali ke Indonesia, Zainut mengatakan pihaknya masih melakukan kajian tentang dampak kepulangan mereka bagi keberlangsungan hidup antarumat beragama di Indonesia.

“Kami juga masih melakukan kajian, karena kami belum mendapatkan informasi lebih lengkap dari BNPT. Kami juga masih menunggu,” katanya.

Pemerintah Indonesia belum memutuskan apakah akan menerima ratusan eks-simpatisan ISIS yang ingin kembali menjadi WNI setelah berperang membela kelompok militan ekstremis tersebut.

Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan rencana pemulangan WNI eks ISIS itu harus dikaji dengan baik, termasuk program deradikalisasi apabila pemerintah memutuskan menerima mereka kembali.

“Itu masih dibincangkan, karena itu masih dalam pengkajian. Jadi belum ada kesimpulan seperti apa. Tentu, kalau akan dipulangkan, itu seperti apa, caranya bagaimana itu masih dibahas,” kata Wapres di Jakarta, Rabu (5/2).

 

Tags : kemenag
Rekomendasi