"Sudah hampir sama dengan standar yang sangat layak, menghadap ke depan dan ber-AC. Mudah-mudahan ini 10 yang akan diluncurkan untuk gabung OK Otrip," kata Sandi di Kantor Balai Kota Jakarta, Selasa (30/1/2018).
Angkutan baru itu dikeluarkan Koperasi Kolomas dengan tujuan memberi pelayanan yang ramah dan nyaman, khususnya bagi penumpang wanita.
Keluarnya armada ini diharapkan dapat menyaingi perusahaan penyedia layanan tranportasi online, yang biasanya menggunakan mobil pabrikan dengan jenis serupa.
"Bus kecil yang menghadap ke depan dan ber-AC sehingga tidak lagi memberikan rasa tidak aman dan tidak nyaman. Khususnya kepada perempuan yang memakai rok atau yang harus berhimpitan-himpitan," ujar Sandi.
(Selain ber-AC, armada ini hanya boleh memuat 5-6 penumpang, Foto: Leo Dwi Jatmiko/era.id)
Dewan Pembina Organda, Petrus Tukimin, mengatakan saat ini pihaknya tengah mengkaji rute yang bakal dilewat armada ini, berikut besaran tarifnya. Rencananya, angkutan ini akan memakai sistem pembayaran rupiah per kilometer seperti moda transportasi online lain.
"Nah, untuk itu perlu dikaji lagi supaya jangan sampai pemilik pengusaha anggota kita keberatan dengan biaya yang ditetapkan oleh OK Otrip," kata dia.
Angkutan ini nantinya hanya boleh memuat 5-6 orang penumpang. Pasalnya, keberadaan mobil ini bertujuan untuk meningkat minat warga untuk beralih ke angkutan umum dengan mengedepankan kenyamanan.
"Pelayanan yang maksimal. Kualitasnya, bukan kuantitas jumlah penumpang," lanjut dia.
Armada OK Otrip ini akan rencananya akan beroperasi di jalan pinggiran ibu kota bukan di jalan protokol. Meningat protokol menjadi trayek bus besar dan sedang. Kendaraan yang diluncurkan siang tadi ini rencananya akan menggantikan kendaraan tua yang berumur lebih dari 10 tahun.