Kesigapan Provinsi Jawa Barat Antisipasi Penyebaran Covid-19

| 12 Feb 2020 15:15
Kesigapan Provinsi Jawa Barat Antisipasi Penyebaran Covid-19
Ridwan Kamil (Arie Nugraha/era.id)
Bandung, era.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan tidak ada warganya yang terpapar oleh Covid-19. Meski sebelumnya terdapat empat orang sempat diobservasi, dengan status dalam pengawasan.

Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan keempat pasien itu terdiri dari dua orang yang dirawat di RSHS dan dua orang lainnya di Rumah Sakit Paru Rotinsulu. Berdasarkan hasil tes laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes), seluruhnya dinyatakan negatif tepapar virus korona baru.

"Nah, Rumah Sakit Hasan Sadikin itu sudah punya prosedur yang sangat siap terhadap potensi kejadian Covid-19 ini. Urutannya dimulai dengan diobservasi di IGD dulu, dari IGD ada unit yang nanti mengisolasi. Yang nanti akan menangani jika itu terjadi," katanya saat meninjau RSHS, Bandung, Rabu (12/2/2020).

Mantan Wali Kota Bandung ini meminta kepada masyarakat apabila terindikasi atau pun ingin mengetahui soal gejala Covid-19 dapat menghubungi nomor layanan kesehatan 119. Masyarakat diimbau melaporkan jika dirinya atau kondisi disekitarnya ada yang punya gejala korona seperti demam tinggi disertai  flu dan sesak napas.

"Nanti dilakukan pemeriksaan selama 14 hari untuk mengetahui adanya paparan Covid-19 ini. Masyarakat harus ikut berperan aktif," ujar Kamil.

Sementara itu Direktur Medis dan Keperawatan RSHS Bandung, Nucki Sjamsi Hidayat mengatakan nomor layanan kesehatan 119 menjadi pelayanan satu pintu soal virus korona baru. Nucki menambahkan mendukung langkah pemerintah Jawa Barat untuk memantau secara aktif warganya yang memiliki gejala mirip Covid-19 dan baru pulang dari negara yang terpapar. Pantauannya dilakukan oleh Dinas Kesehatan.

Selain itu ucap Nucki, pemerintah Jawa Barat akan mengusahakan tambahan alat bantu pernapasan (ventilator) untuk RSHS. Karena saat ini, RSHS kekurangan jumlah ventilator.

"Alat bantu pernapasan ini kita ada beberapa yang kurang. Itu digunakan untuk pasien dalam pengawasan Convid-19, yang suka ada mengalami gangguan pernapasan. Kan suka ada tuh, Pemprov katanya akan mengusahakan," jelas Nucki.

Sedangkan untuk alat perlengkapan diri seperti masker dan baju petugas medis, Nucki mengaku mendapatkan laporan dari Dinas Kesehatan Jawa Barat stoknya cukup. Terutama untuk masker sebagai perlindungan diri dari Covid-19. 

 

Tags : korona
Rekomendasi