Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I melepas 280 personel yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) ke Pulau Sebaru.
"Kita melaksanakan gelar pasukan dalam rangka operasi bantuan kemanusiaan yang akan dilaksanakan mulai hari ini," ujar Yudo saat upacara gelar pasukan di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Tim Kogasgabpad yang diberangkatkan terdiri dari unsur TNI, Polri, BNPB, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Luar Negeri. Jumlah keseluruhan personel Kogasgabpad ada 762 orang.
Laksamana Madya TNI Yudo Margono (era.id)
"Jumlah personel ini ada 762 personel satgas semua. Dari semua, ya termasuk ABK KRI kemudian temasuk personel pengamanan, satgas pendamping, pendukung dan pengamanan," sambungnya.
Mereka akan bertolak ke Pulau Sebaru dengan menggunakan KRI-593 Banda Aceh untuk melakukan observasi 188 WNI dari wabah virus korona baru.
Yudo mengatakan, observasi di Pulau Sebaru memiliki konsep hampir sama dengan yang dilakukan di Ranai, Natuna beberapa waktu lalu. Hanya tempatnya saja yang berbeda.
"Karena ini di pulau sehingga banyak melibatkan kapal-kapal angkatan laut. Kalau kemarin di Natuna banyak melibatkan pesawat TNI AU untuk melaksanakan dukungan logistik," ujar Yudo.
Skenario obervasi meliputi, WNI dari kapal World Dream akan ditransfer ke KRI Soeharso di perairan Bintan, Kepulauan Riau pada pukul 10.00 WIB tadi. Setelah itu, sekitar pukul 14.00 WIB KRI akan langsung bertolak ke Pulau Sebaru.
"Harapannya kita hari Jumat mereka sudah datang di Sebaru kurang lebih pukul 16.00 WIB nanti akan kita transfer ke darat. Kita laksanakan tindakan observasi seperti yang kemarin kita laksanakan di Lanud Raden Sadjad," imbuhnya.
Para WNI ini rencananya akan diobservasi selama 14 hari, sesuai dengan ketentuan WHO. Satgas yang diturunkan terdiri dari tim dapur lapangan, Batalyon Kesehatan (Yonkes) TNI, ahli gizi, pengamanan laut oleh TNI-Polri, serta petugas kementerian dan lembaga terkait.