UMP Kembali Diprotes, Sandi Ajak Buruh Selawatan

| 09 Nov 2017 15:50
UMP Kembali Diprotes, Sandi Ajak Buruh Selawatan
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, di Rumah Sakit Siloam, Tangerang (9/11/2017). (LEO/era.id)
Jakarta, era.id- Kalangan buruh sejatinya belum lapang dada akan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2018 sebesar Rp3,6 juta. Selain melakukan aksi protes, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersikukuh mencabut dukungannya terhadap Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sanidaga Uno, Kamis (9/11/2017).

Besaran UMP 2018 yang dinilai masih jauh dari harapan, menjadi alasan KSPI. Pasangan Anies-Sandi dinilai tidak memenuhi janji kampanye yang mengatakan tidak menggunakan PP 78 Tahun 2015 dalam menetapkan UMP DKI 2018. 

"Sebagai aksi protes, besok Jumat (10/11/2017) para buruh akan melakukan orasi di depan Balai Kota Jakarta, kata Ketua KSPI, Said Iqbal.

Menanggapi aksi demo UMP yang berkelanjutan itu, Sandi malah meminta agar demo disertai kegiatan selawatan. "Ya dipercantik dengan selawat-selawat dan siraman-siraman rohani," katanya di Rumah Sakit Siloam, Karawaci, Tangerang Selatan, Kamis (9/11/2017).  

Tidak hanya itu, Sandi juga meminta aksi demo disertai aktrasi menarik, agar masyarakat sekitar terhibur.

"Banyak sekali idiom-idiom dari religiositas, seperti bagaimana mengajarkan para perusahaan itu membayar hak-hak pekerja sebelum keringatnya kering," tambahnya.

Orang nomor dua di Jakarta itu menilai bahwa kenaikan UMP Jakarta sudah sesuai kajian. Kenaikan itu juga disesuaikan dengam kondisi perekonomian saat ini. Namun, kata Sandi, hasil survei Kehidupan Hidup Layak (KHL) di Jakarta memang rendah karena keadaan perekonomian yang penuh tantangan.

"Kita sangat dalam keadaan yang penuh tantangan jadi tetap kita naikkan dengan cukup signifikan. Kita ada 15 acuan dan itu ada di dewan pengupahan kita lakukan sesuai dengan keinginan teman -teman dari koalisi yaitu survei KHL," ujarnya. 

Tags :
Rekomendasi