Angka persentasenya memang terbilang kecil dibanding jumlah seluruh desa yang mencapai 75 ribu lebih. 443 desa tersebut berada di Timur Indonesia yaitu di Papua 325 desa, Papua Barat 102 desa, NTT 5 desa dan Maluku 1 desa.
"Masih terdapat 430 desa yang belum berlistrik. Meskipun jumlahnya sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah desa di seluruh tanah air 75 ribu tapi apapun ini harus kita selesaikan," ucap Jokowi dalam arahannya kala rapat terbatas mengenai peningkatan rasio elektrifikasi pedesaan secara virtual, Jakarta, Jumat (3/4/2020).
Presiden sudah memerintahkan Kementerian ESDM dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero memastikan seluruh desa itu tadi bisa teraliri listrik tahun ini. Akhirnya, rasio elektrifikasi nasional mencapai 100 persen dari posisi sekarang sebesar 99,48 persen.
“Rasio elektrifikasi Indonesia kita saat ini di kisaran 99 persen dan sesuai arahan Presiden yang meminta bahwa rasio elektrifikasi Indonesia pada tahun 2020 ini nantinya sampai dengan akhir tahun diminta Bapak Presiden menjadi 100 persen," ucap Dirut PLN, Zulkifli Zaini dalam telekonferensi pers setelah rapat terbatas.
PLN kini sedang mengidentifikasi setiap titik, untuk melacak jejak koordinat desa-desa. Termasuk merancang menggunakan pendekatan pendekatan teknologi seperti pattern recognition dan spatial optimization. Dengan pendekatan tersebut, PLN akan bisa menentukan lokasi 433 desa itu secara detail.
“Kami akan menggunakan inovasi-inovasi, salah satunya dengan tabung listrik yang umur pakainya itu pada kisaran 15 tahun, kami akan membangun pembangkit lokal. Sistem ini bisa diterapkan di daerah terpencil. PLN juga akan membangun stasiun pengisian energi listrik,” ujarnya.
Untuk memudahkan pengadaan pasokan operasi listrik ke seluruh 433 desa tersebut, PLN akan meminta bantuan dari TNI dan Polri.
"Banyak medan dan keamanan yang masih rawan, untuk itu kami mohon ada pendampingan dari TNI dan juga Polri," ujarnya.