Jakarta menjadi wilayah pertama yang menerapkan PSBB sebagai langkah memutus rantai penularan dan penyebaran virus korona atau COVID-19 di Indonesia.
Anies menyampaikan pesan kepada masyarakat Jakarta agar bisa melewati masa sulit ini bersama-sama dengan mematuhi peraturan yang ada. Dia mengatakan, Jakarta bukan satu-satunya kota yang menghadapi pandemi global ini, tapi juga kota-kota lain baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.
“Keputusan yang malam ini diumumkan adalah keputusan yang besar, tapi ini bukan menjadi keputusan yang berat bagi kita semua. Ini adalah tantangan bagi kita, masyarakat Jakarta,” ujar Anies saat memberikan keterangan pers di Balaikota Jakarta, Jumat (9/4).
Anies berpesan agar dalam 14 hari ke depan bisa dijadikan kesemepatan bagi warga Jakarta untuk semakin dekat dengan keluarga dan mengenal tetangga. Dia menegaskan jangan jadikan pemberlakuan PSBB di wilayah ibu kota sebagai penderitaan, tetapi sebagai kesempatan untuk mengeratkan dan menumbuhkan solidaritas antar warga.
Sebagai wilayah pertama yang menerapkan PSBB, Anies juga berharap, tidak ada daerah lain yang harus mengalami hal yang sama dengan Jakarta saat ini. Meski pemberlakukan PSBB adalah keputusan berat, namun mantan menteri pendidikan ini yakin jika warganya bisa disiplin menjalankan PSBB. Sebab, menurutnya, warga Jakarta terdiri dari orang-orang tangguh dan tidak mudah menyerah.
“Yang datang ke sini, yang berada di Jakarta, kalau orang-orang yang tangguh, yang berani menghadapi tantangan. Kalau tidak berani, tidak datang untuk mengadu nasib di kota ini,” kata Anies.
Terakhir, Anies berharap status PSBB hanya berlangsung 14 hari dan tidak diperpanjang sehingga warga bisa kembali beraktivitas normal.
“Mudah-mudahan tidak harus diperpanjang. Saya ingin kita semua jangan memandang ini semua sebagai sesuatu yang berat. Ya ini (keputusan) besar, tapi kita pasti bisa melewati itu,” pungkas Anies.