Fasilitas Karantina untuk WNI Repatriasi Masih Seadanya

| 21 May 2020 11:10
Fasilitas Karantina untuk WNI Repatriasi Masih Seadanya
Wisma Atlet (DOk. BNPB)
Jakarta, era.id - Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 buka suara terkait keluhan anak buah kapal (ABK), pekerja migran Indonesia (PMI) dan WNI yang baru tiba di Tanah Air dan hendak diisolasi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran beberapa waktu lalu.

Dalam beberapa video yang beredar di media sosial, terlihat para ABK dan PMI tersebut sempat terlantar di luar Wisma Atlet karena belum siapnya tempat untuk menampung mereka.

Gugus Tugas memastikan apa yang telah terjadi tersebut bersifat insidentil. Berdasarkan laporan Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RS Darurat Wisma Atlet Brigjen TNI M. Saleh, pada hari Sabtu (14/5) sebanyak kurang lebih 1.000 WNI kembali ke Tanah Air atau repatriasi. Semuanya terdiri dari ABK, PMI dan juga mahasiswa dari berbagai negara, melalui bandara Soekarno Hatta.

 

Setibanya di kompleks Wisma Atlet, kata Saleh, mereka langsung diarahkan untuk menghuni Tower 9 Wisma Atlet, yang mana tower atau gedung tersebut adalah wisma karantina, bukan rumah sakit. Dalam hal ini tower tersebut memang sifatnya adalah cadangan, belum digunakan atau diaktifkan secara penuh.

"Kami perlu jelaskan bahwa Tower 9 atau Blok C2 ini adalah wisma karantina untuk repatriasi, jadi bukan termasuk RS Darurat Wisma Atlet," jelasnya dalam siaran pers, di Jakarta, Rabu (20/5).

Sesuai kebijakan aturan yang telah dikeluarkan pemerintah Indonesia, beberapa gedung di kompleks Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet disiapkan sebagai lokasi karantina bagi WNI repatriasi dari berbagai negara. Namun ada beberapa tower yang memang belum dioperasikan dan bersifat antisipatif. Artinya tower baru akan diaktivasi ketika terjadi lonjakan peserta karantina, baik dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun pasien COVID-19.

Selain itu, Gugus Tugas juga menyadari bawa pada saat itu petugas dari TNI, dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) maupun dari instansi terkait pun masih sangat terbatas, sehingga kesiapan belum seluruhnya maksimal.

Perbaikan Infrastruktur Telah Dilakukan

Wapangkogasgab RSD Wisma Atlet, Brigjen TNI M. Saleh mengatakan, ia bersama pihak terkait telah melakukan upaya-upaya untuk perbaikan infrastruktur, layanan, fasilitas dan lain-lain secara bertahap. Sehingga kondisinya sudah jauh lebih baik.

“Kondisi sekarang sudah jauh berbeda. Sejak diterima saat pendaftaran, saat pemeriksaan, menjalani masa karantina sampai sembuh sampai dinyatakan bisa meninggalkan Wisma Atlet, semuanya sudah dapat berjalan dengan baik," ungkapnya.

Ia pun meminta kerja sama dari para WNI repatriasi yang baru masuk ke dalam Tower 9 Wisma Atlet agar dengan penuh kesadaran mematuhi aturan protokol kesehatan secara mandiri tanpa harus diarahkan. "Saya menghimbau walaupun tanpa ada tulisan atau pengawasan petugas, siapapun sadar untuk menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menjaga kebersihan," tuturnya.

Dalam kurun waktu kurang dari seminggu dioperasionalkan, terdapat 2.158 WNI repatriasi yang sudah masuk dan sedang menjalani karantina di wisma karantina, Tower 9 Wisma Atlet Kemayoran.

Melihat kondisi tersebut, Ketua Gugus Tugas Doni Monardo memerintahkan peningkatan layanan, mulai dari sistem penerimaan, pengamanan, dukungan logistik, kesiapan fasilitas dan pemeriksaan laboratorium untuk uji sampel dan tes swab sampai dengan pengembalian atau pemulangan.

Sebagai informasi, data yang dihimpun sementara per 19 Mei 2020 pukul 14.00 WIB didapatkan bahwa pasien rawat inap di RS Darurat Wisma Atlet mencapai 1.167 yang terdiri dari 781 laki-laki dan 386 perempuan. Sedangkan untuk pasien terkonfirmasi positif ada sebanyak 1.043 orang, ODP 89 dan PDP 35 orang.

 

Rekomendasi