Ikuti Teladan Rasulullah yang Tak Memaksa Salat ke Masjid Saat Hujan Deras

| 23 May 2020 12:10
Ikuti Teladan Rasulullah yang Tak Memaksa Salat ke Masjid Saat Hujan Deras
Masjid Istiqlal (Foto: Angga/era.id)
Jakarta, era.id - Untuk kesekian kalinya, imbauan jangan melaksanakan salat Idulfitri secara berjamaah di masjid atau di lapangan terus disuarakan. Kali ini dilontarkan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

"Jangan memaksakan kehendaknya untuk melakukan kegiatan masif di masjid, misalnya takbir ramai-ramai di masjid, atau ramai-ramai mengunjungi masjid untuk salat Idulfitri," ujar Nasaruddin di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Sabtu (23/5/2020).

Nasaruddin mengatakan, mencintai masjid merupakan hal yang membanggakan bagi umat muslim, terlebih setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Namun, saat pandemi seperti ini, segenap umat muslim harus bisa memahami kondisi dan tetap meneladani Rasulullah SAW.

Nasaruddin lantas menuturkan sebuah kisah dari Rasulullah SAW saat berada di Madinah yang meminta sahabatnya tidak ke masjid karena hujan deras. Meskipun itu hujan air, Nasaruddin mengatakan, Rasulullah tetap menganjurkan untuk menunaikan salat di rumah saja.

"Hujan air saja Rasulullah meminta tidak usah ke masjid, tapi salatlah di rumah. Apalagi ini adalah hujan virus korona yang sangat mematikan," katanya.

Oleh karenanya, Nasaruddin berharap masyarakat umat muslim bisa menggunakan dialektika Rasulullah dalam beragama. Dia mengingatkan juga bahwa pergi ke masjid dan Idulfitri adalah sunah, tapi memelihara kesehatan dan keselamatan jiwa dan keluarga itu wajib.

"Beragama yang benar ialah mendahulukan yang wajib baru sunah. Kalau kita mendahulukan sunah baru wajib, itu kurang tepat dalam menjalankan agama."

Beribadah dan beragama, kata Nasaruddin, tidak boleh egois apalagi sampai mengabaikan kepentingan orang lain. Misalnya, demi mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya dengan salat di masjid namun ketika pulang dia malah membawa penyakit bagi keluarganya.

Padahal, bulan Ramadan masih ada di tahun depan dan diharapkan dalam keadaan yang lebih normal sehingga bisa kembali beribadah di masjid. Juga tetap bisa dilakukan bersama orang-orang terkasih.

"Kasihan bapak ibu kita yang sudah tua, daya tahan tubuhnya kurang. Mungkin kita sehat tapi orang tua kita jadi korban, akhirnya kita enggak bisa menjumpai bulan Ramadan tahun depan," ucapnya.

Nasaruddin juga menyebut, sudah banyak anjuran dan dalil yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga pimpinan ormas keagamaan, termasuk para pemuka agama mengenai salat di rumah saat pandemi COVID-19.

Sehingga, sudah seharusnya umat muslim mengikuti anjuran-anjuran yang sudah ada, terutama, anjuran dari para ulama.

"Sekali lagi, bahwa kita sangat mencintai masjid, kesemarakkan Idulfitri. Tapi kali ini sangat spesial dan penyebabnya spesialnya dari Allah SWT, maka kita serahkan pada Allah," pungkasnya.

Rekomendasi