"Rumahnya yang kemarin seperti di Kampung Arus, mereka sepakat dilepas tanahnya. Mereka enggak digusur ya, karena mereka akan pindah sendiri. Mereka ikut dalam program penataan," kata Sandi di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2018).
Nantinya Pemprov DKI akan memasang turap baja sebagai penahan tanah. "Mereka sepakat dilepas tanahnya ke pemerintah, sehingga ada akses. Sehingga kita bisa memasang sheet pile (turap baja) tersebut," lanjutnya.
Kendati demikian, untuk memaksimalkan program penataan kampung di bantaran kali, langkah itu harus sepenuhnya didukung warga.
"Tetapi di daerah-daerah lain yang warganya di situ, harus kita yakinkan bahwa mereka itu salah satu untuk memastikan program itu bisa berjalan," tambahnya.
Pihak Pemprov DKI saat ini tengah membangun komunikasi dengan Wali Kota Jakarta Timur terkait penataan tersebut. Jika sudah matang--termasuk letak penataan--rencananya program akan direalisasikan pada tahun ini.
"Dicarikan rumah susun di sekitar situ, karena kalau di dekat Cawang kan ada beberapa rumah susun yang mungkin bisa kita relokasi," pungkas dia.
Banjir melanda Kampung Arus sejak Senin (5/2) kemarin. Ketinggian air yang berkisar 100 sentimeter tersebut berhasil merendam sejumlah rumah di Kampung Arus. Sekitar 100 warga yang terdampak pun direlokasi seadanya di tenda darurat dan gedung tak terpakai.