Presiden Trump Kecam Aksi Unjuk Rasa Kematian Floyd

| 31 May 2020 10:55
Presiden Trump Kecam Aksi Unjuk Rasa Kematian Floyd
George Floyd (Aljazeera)
Amerika Serikat, era.id, Protes keras atas kematian pria Afrika-Amerika, George Floyd yang terjadi di beberapa wilayah Amerika Serikat hingga Sabtu malam (30/5/2020), dikecam oleh presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Gubernur Minnesota, Tim Walz.

Kedua pejabat tinggi itu mengutuk aksi rusuh yang mengakibatkan penjarahan dan pengerusakan fasilitas umum.

Tim Walz mengatakan, ujuk rasa tak diizinkan lagi dalam bentuk apa pun. Bila masih terjadi dia akan mengambil langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

"Yakni memobilisasi seluruh Pengawal Nasional negara," kata Walz seperti dikutip BBC, Minggu (31/5/2020).

Ada juga laporan yang menyebut bahwa unit polisi militer bisa dikerahkan untuk menghentikan aksi unjuk rasa.

"Kota-kota telah diserang telah mengakibatkan rasa takut dan trauma bagi masyarakat sipil. Seperti di Minneapolis dan St. Paul," sambungnya.

Walz dan pejabar daerah lainnya menduga ada pengunjuk rasa yang datang dari luar negara bagian. Sehingga itu membuat kondisi semakin tak terkendali.

Di tempat terpisah, Presiden Trump menyampikan,  kematian Floyd telah membuat orang Amerika ketakutan, marah, dan sedih.

"Saya berdiri di hadapan Anda sebagai teman dan sekutu bagi setiap orang Amerika yang mencari perdamaian," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi dari Cape Canaveral di Florida, setelah peluncuran ke orbit dua astronot NASA oleh perusahaan miliarder Elon Musk SpaceX.

Presiden mengecam tindakan penjarah dan anarkis. Trump menyatakan kini yang dibutuhkan adalah obat untuk menyembuhkan rasa sakit.

"Penyembuhan bukan kebencian, keadilan bukan kekacauan. Saya tidak akan membiarkan massa yang marah mendominasi - tidak akan terjadi," tambahnya.

Tags :
Rekomendasi