Aksi Black Lives Matter Mendunia

| 08 Jun 2020 11:53
Aksi Black Lives Matter Mendunia
Black Lives Matter di Asutralia (Newscom.au)
Jakarta, era.id - Aksi unjuk rasa menentang rasisme atau Black Lives Matter yang pecah di Amerika Serikat setelah kematian George Floyd saat ditahan polisi meluas ke negara-negara lain.

Di Australia, media setempat memberitakan bahwa puluhan ribu orang turun ke jalanan atau berpawai di beberapa kota dalam unjuk rasa menolak diskriminasi ras pada hari Sabtu 6/6).

Kepolisian Kota Adelaide, Australia selatan, mengizinkan penyelenggara menggelar unjuk rasa itu meskipun terdapat larangan berkumpul dalam jumlah besar guna mencegah penyebaran virus korona. Kepolisian mengatakan masyarakat harus memiliki hak untuk memprotes hal-hal yang penting.

Di Brisbane, di pantai timur Australia, lebih dari 10.000 orang ambil bagian dalam sebuah unjuk rasa dengan membawa poster-poster berbunyi "nyawa orang kulit hitam penting." Para pengunjuk rasa juga menuntut diakhirinya diskriminasi terhadap warga Aborigin, yaitu suku bangsa asli negara itu.

Di Seoul, Korea Selatan, puluhan orang yang mengenakan pakaian dan masker hitam berunjuk rasa dengan membawa poster yang mengecam diskriminasi ras dan menyerukan orang agar bersatu. Para peserta berlutut dan berdoa bagi George Floyd, yang meninggal setelah seorang polisi berkulit putih menindih lehernya dengan lutut di Minneapolis, Minnesota.

Black Lives Matter di Jepang (NHK)

Di Jepang, sebuah unjuk rasa menolak rasisme digelar di Tokyo pada hari Sabtu. Demonstran menetang perlakuan polisi pada seorang pria Kurdi yang mengaku dia dihentikan saat mengemudi dan didorong ke jalan sehingga dia mengalami luka memar.

Penyelenggara demo menegaskan dukungan pada gerakan Black Lives Matter. “Saya ingin menunjukkan bahwa ada rasisme di Jepang sekarang,” tutur seorang peserta aksi, Wakaba, seperti dikutip dari NHK, Senin (8/6/2020).

Siswi SMA itu dan temannya Moe, berunjuk rasa memakai seragam sekolah sambil membawa tulisan, “Jika Anda tidak marah, Anda tidak peduli. Tak ada keadilan, tak ada perdamaian, tak ada polisi rasis,” teriak pengunjuk rasa. 

Rekomendasi