Hal ini dilakukan oleh Departemen Kesehatan New York yang mendorong masyarakat untuk menjadi berhati-hati. Dalam isi peraturan yang telah diperbarui, disebutkan tentang berhubungan seks yang lebih aman selama pandemi COVID-19.
Warga diimbau supaya tetap memakai masker saat melakukan hubungan seks.
Departemen terus mendesak masyarakat untuk tetap tinggal di rumah dan meminimalkan kontak dengan orang lain. Pedoman tersebut dibuat untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19.
Dikutip dari CNN , Jumat (12/6/2020), panduan itu menyebut, kreatiflah menuntukkan posisi (saat berhubungan) seksual dan hambatan fisik seperti berpegangan pada tembok yang memungkinkan kontak seksual sekaligus mencegah kontak dengan muka.
Para ilmuwan menemukan COVID-19 bisa hidup disperma. Meskipun pria itu pulih dari COVID-19, tetap saja kemungkinan virus itu masih tinggal walaupun kecil kemungkinan dan dapat ditularkan secara seksual. Meskipun faktanya belum diketahui secara pasti. Penelitianpun masih beranggapan tidak ada kemungkinan
Para penelitian mengatakan jika COVID-19 bisa tertular lewat pernapasan dan juga air liur. Jadi, sangat disarankan bagi seseorang yang ingin berhubungan seks untuk memakai masker.
Bagi orang-orang yang berencana berhubungan seks dengan orang lain di luar rumah tangga mereka, juga diberi saran untuk memilih pasangan terpercaya yang senang berdiskusi tentang faktor-faktor berisiko, seperti membicarakan soal kondom atau topik seks aman supaya terhindar dari risiko COVID-19.
Selain itu, panduan itu menyarankan agar warga New York lebih baik melakukan mastrubasi karena dinilai lebih aman ditengah pandemi COVID-19.
Pertemuan besar jenis apa pun, termasuk larangan melakukan hubungan seks lebih dari dua orang berdasarkan panduan itu dikatakan tidak aman dilakukan selama pandemi dan menyarankan agar warganya memiliki tempat lebih luas dengan ventilasi banyak.
Selain itu, diperingatkan juga untuk tidak bertemu secara langsung kenalan dari internet melainkan hanya 'berhubungan seks' via Zoom.
Bagi mereka yang ingin berhubungan seks, pedoman menyarankan untuk melihat gejala, dan melakukan tes COVID-19 setiap bulan atau lima hingga tujuh hari setelah melakukan hubungan seks.