Otoritas mengatakan 41 pelanggan dan staf di 18 kafe telah terjangkiti di ibu kota provinsi itu, Sapporo, serta kawasan sekitarnya. Dua kedai kopi di Sapporo merupakan lokasi dari klaster tersebut.
Para pejabat kesehatan Sapporo mengatakan mereka mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh tempat karaoke, yang telah diminta tutup untuk sementara waktu. Tetapi mereka belum mempertimbangkan penuh risiko yang mengancam pada kafe yang menawarkan karaoke.
Seperti dikutip dari NHK, Minggu (14/6/2020), Pemerintah Kota Sapporo dan Provinsi Hokkaido menyerukan pengelola usaha untuk menerapkan langkah kebersihan ketat guna mencegah lebih banyak penularan.
Para pejabat itu mendesak masyarakat untuk menjaga jarak dan mengenakan masker medis saat menyanyi. Mereka juga mengatakan ventilasi yang baik adalah penting, serta kedai kopi harus menawarkan beberapa buah mikrofon serta kerap menyanitasinya.
Otoritas telah meminta tempat usaha yang terdampak untuk menyediakan rincian para pelanggan tersebut kepada pihak otoritas agar otoritas dapat melakukan penelusuran kontak guna menghentikan virus menyebar lebih lanjut.