Akhir konflik ditandai dengan menyerahnya 27 orang milisi yang terdiri dari 12 Orang dari Kelompok Milisi Persi Kaomba pimpinan Mr. Mukonga Faliala, 7 Orang dari kelompok Milisi Aleluya pimpinan Bilenge Shindano dan 8 orang dari Kelompok Apa na Pale pimpinan Mr. Kisidja Mwenge Salumu serta penyerahan 24 senjata api yang terdiri dari 21 pucuk senjata jenis AK-47,3 Pucuk Senjata Api Rakitan, 15 buah magazen, 51 busur panah beserta 63 anak panah.
"Penyerahan 24 (dua puluh empat) pucuk senjata api dan puluhan panah sebagai bentuk kesepakatan perdamaian antara tiga kelompok yang selama ini bertikai untuk memperebutkan kekayaan alam yang ada di daerah tersebut," ujar Komandan Satgas TNI Konga RDB Monusco Kongo Kolonel Inf. Daniel Lumbanraja, Jumat (26/6/2020).
Kolonel Inf. Daniel Lumbanraja mengatakan bahwa keberhasilan tim LRM Satgas TNI Konga XXXIX-B Monusco Kongo untuk memediasi ketiga suku dan memperoleh 24 (dua puluh empat) pucuk jenis AK-47 tersebut merupakan bentuk pelaksanaan dari mandat PBB yaitu Protection of Civilian (POC) atau perlindungan warga sipil serta kepercayaan dari ex-combatan kepada Satgas TNI Konga XXXIX-B Monusco Kongo yang bekerjasama dengan tokoh adat baik itu kelompok perci Kaomba, Perci Aleluya maupun kelompok Apa Napaledi wilayah Area of Responsibility COB Kompi Bravo IndoRDB yang dipimpin Mayor Inf. Dikdik Sukayat.
"Selain menjalankan misi tersebut juga digelar kegiatan Civil Military Coordination (CIMIC) yang meliputi pelayanan kesehatan gratis, psikologi lapangan dan perpustakaan mini juga dilaksanakan pertemuan dengan kepala suku maupun tokoh adat setempat," sambungnya.
Hingga saat ini Satgas TNI Konga XXXIX-B Monusco telah memasuki bulan ketujuh dalam menjalankan tugas di daerah misi yaitu di Republik Demokratik Kongo dan telah berhasil mengumpulkan sebanyak 74 pucuk senjata yg terdiri dari 69 pucuk senjata api jenis AK-47, 2 pucuk jenis FAL, 3 pucuk senjata rakitan, 436 butir munisi,1 buah granat tangan, 75 busur dan 80 anak panah serta 233 orang milisi.
Padahal beberapa hari sebelumnya, iring-iringan pasukan perdamaian TNI diserang oleh milisi bersenjata di Kongo, seorang prajurit TNI tewas, dan seorang lainnya terluka.