Dua Minggu Setelah Dimarahi, Kinerja Menteri Masih Biasa-Biasa Saja?

| 03 Jul 2020 15:02
Dua Minggu Setelah Dimarahi, Kinerja Menteri Masih Biasa-Biasa Saja?
Presiden Jokowi memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Senin (29/6/2020). (Foto: Antara)
Jakarta, era.id - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mempertanyakan inovasi jajaran menteri setelah kemarahan Jokowi sekitar dua minggu lalu. Pasalnya, ia tak melihat para menteri sibuk melakukan perubahan cara kerja.

"Kita enggak tahu apa yang dilakukan para pejabat setelah presiden marah," kata Fahri melalui

akun youtubenya Fahri Hamzah Official dikutip era.id, Jumat (3/7/2020).

Ia menilai setelah Jokowi marah, justru belum terlihat bagaimana inovasi kerja para menteri.

Padahal, seharusnya mereka mulai pontang-panting.

"Orang kalau habis diomelin, kelihatan guncang, lalu dibuat begitu banyak inovasi. Tidak

kelihatan sudah 11 hari," kata Fahri. 

Ia mengaku juga berempati kepada Jokowi. Ia merasa kasihan melihat Jokowi sampai frustrasi dan mengeluarkan pernyataan yang cukup keras kepada menterinya. Misalnya soal kata-kata pejabat yang tak punya perasaan sampai persoalan kinerja menterinya yang tak ada progres.

"Dia (Jokowi) katakan, bahkan ini yang agak keras dia bilang, dia enggak sebut banyak pejabatnya, tapi dia bilang kok enggak punya perasaan. ya, artinya dia menuduh orang di sekitarnya kayak enggak punya perasaan, menurut saya itu keras sekali, dianggap enggak punya perasaan," kata Fahri.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku merasa jengkel dengan kinerja menterinya yang dianggap masih biasa-biasa saja selama pandemi COVID-19. Beberapa kali Jokowi berbicara dengan nada tinggi kepada para menterinya, sebab dia melihat masih banyak yang bersikap seakan-akan pandemi COVID-19 tak berdampak banyak bagi kehidupan negara, baik di bidang ekonomi maupun sosial.

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis," ucap Jokowi, Rabu (18/6).

 

Tags : reshuffle
Rekomendasi